“Fase baru ini menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, peningkatan ketahanan energi, serta mendorong transformasi energi yang adil dan inklusif,” ujar Wanhar.
Ia menambahkan, dalam 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) mendatang, para Menteri Energi ASEAN akan menandatangani dan mengesahkan The Enhanced Memorandum of Understanding of ASEAN Power Grid sebagai bentuk penguatan kerja sama kawasan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa Indonesia tengah menjalankan transformasi besar untuk mencapai kemandirian energi berkelanjutan.
“Kami ditugaskan pemerintah untuk menyediakan energi yang terjangkau dan andal, namun juga menurunkan emisi gas rumah kaca. Dengan energi yang terjangkau, kita bisa menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, menghapus kelaparan, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Darmawan menjelaskan, hingga tahun 2034, Indonesia akan menambah 69,5 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit baru, di mana 76 persen di antaranya berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Namun, pengembangannya masih menghadapi tantangan ketidaksesuaian antara lokasi sumber daya dan pusat permintaan listrik.