Darmawan menyebut keberhasilan tersebut merupakan hasil dari digitalisasi menyeluruh di tubuh PLN yang telah berlangsung sejak 2020. Dari proses pembangkitan hingga distribusi dan pelayanan pelanggan, sistem digital memungkinkan deteksi gangguan secara real-time, serta respon teknis yang lebih cepat dan presisi.
“Digitalisasi total di seluruh lini telah menjadikan PLN lebih adaptif, efisien, dan tanggap. Ini adalah bukti strategi kami berhasil menjaga stabilitas pasokan listrik nasional,” ujarnya.
Peningkatan kualitas layanan juga tercermin dari lonjakan pengguna aplikasi PLN Mobile, yang per Desember 2024 mencapai 52.480.387 pengguna, naik drastis dari 47 juta pada 2023. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan melapor gangguan secara langsung, dengan penanganan cepat berkat integrasi dengan Virtual Command Center (VCC) dan layanan Yantek Mobile.
“Lima tahun lalu keluhan lambat tanggap menjadi hal biasa. Sekarang, lewat PLN Mobile, gangguan bisa ditangani dalam hitungan menit,” tambah Darmawan.
Tidak hanya menandai keberhasilan operasional, capaian ini juga memperkuat posisi PLN sebagai institusi strategis negara dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto mewujudkan ketahanan energi nasional melalui modernisasi infrastruktur dan pelayanan berbasis digital.