Permintaan Maaf ke Dedi Mulyadi dari Akun Facebook Yudha Dawami Abdas Ternyata Palsu

JABARNEWS | BANDUNG – Mahasiswa yang memprotes Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat mengunjungi ke Pasar Rebo di Purwakarta, Yudha Dawami Abdas mengklarifikasi kabar permintaan maafnya melalui akun Facebook.

Menurut dia, akun Facebook dengan nama yang sama dengan namanya itu bukanlah akun Facebook miliknya. Hal itu disampaikan Yudha dalam hak jawab atas pemberitaan di Pikiran Rakyat yang mengutip akun Facebook tersebut.

“Akun facebook yang dijadikan sumber berita adalah akun palsu (fake account),” kata Yudha dalam poin pertama hak jawabnya, dikutip dari Pikiran Rakyat, Jukat 19 November 2021.

Baca Juga: Ada Peringatan Dini dari BMKG, Diperkirakan Cuaca Ekstrem Terjadi di Wilayah Ini

Pada poin kedua hak jawabnya, dia menyebut bahwa wartawan yang bertanggung jawab atas berita tersebut, atas nama Julkifli Sinuhaji bertindak tidak etis dan profesional. 

“Dalam hal ini tidak mengkonfirmasi sumber langsung, yaitu saya sendiri,” ujarnya, mengomentari berita berjudul “Mahasiswa yang Protes Dedi Mulyadi Akhirnya Minta Maaf, Mengaku Tak Bermaksud Ingin Tenar”.

Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa Yudha mengaku tak ingin menjatuhkan Dedi Mulyadi atau ingin numpang tenar. Disebutkan pula bahwa Yudha meminta maaf secara pribadi kepada Dedi Mulyadi.

Baca Juga:  Sapu Bersih 5 Laga Seri Kedua Liga 1, Robert Alberts Liburkan Pemain Persib

Baca Juga: Jelang Pilwu Serentak 2021, Polresta Cirebon Musnahkan Ribuan Miras Berbagai Merek

“Tidak ada maksud untuk untuk menjatuhkan Kang Dedi atau numpang tenar sama Kang Dedi,” kata Yudha, dalam akun Facebook yang belakangan diketahui sebagai akun Facebook palsu.

Diketahui, protes yang disampaikan Yudha kepada Dedi Mulyadi saat mengunjungi ke Pasar Rebo di Purwakarta itu viral di media sosial. 

Belum lama ini Dedi Mulyadi memang melakukan aksi membersihkan sampah yang berserakan di Pasar Rebo, Purwakarta. Namun, mendadak ada seorang mahasiswa datang menghampirinya.

Baca Juga: Nick Kuipers Pastikan Semua Pemain Persib Siap Tampil 100 Persen Lawan Persija

Tiba-tiba mahasiswa tersebut menanyakan dasar hukum Dedi Mulyadi bertindak membersihkan sampah di salah satu pasar di Purwakarta tersebut. Dedi Mulyadi pun memberikan penjelasan.

“Saya sebagai warga yang ingin Purwakarta bersih. Kalau kita ingin mencintai kebersihan harus ada dasar hukum? Terus apa?” kata Dedi Mulyadi, seperti tampak dalam video yang diunggah akun Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.

Baca Juga:  Tim SAR Temukan Wisatawan Tenggelam di Pantai Karanghawu Sukabumi

Lebih lanjut, mahasiswa itu juga mengaku bahwa dirinya merupakan warga Purwakarta. Namun, ia kembali menegaskan soal kewenangan Dedi Mulyadi membersihkan pasar tersebut.

Baca Juga: Lawan Persija, Persib Kenakan Jersey Uramanya

Mahasiswa itu berargumen, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi merupakan kewenangan dari dinas terkait di Purwakarta. Mahasiswa itu bersikukuh dengan argumennya, sehingga Dedi Mulyadi mulai naik pitam.

Tak berhenti sampai di situ, mahasiswa itu pun berkata bahwa kebersihan merupakan tanggung jawab bersama. Mendengar pernyataan ini, Dedi Mulyadi langsung menimpali dengan pertanyaan.

“Ya kenapa enggak dibersihkan?” timpal Dedi Mulyadi kepada mahasiswa itu.

Baca Juga: Heboh Yana Hilang di Cadas Pangeran Sumedang: Ditemukan di Cirebon, Hasil Pemeriksaan Masih Berbelit

Bahkan, dengan percaya diri, mahasiswa itu mengatakan bahwa dirinya mewakili masyarakat Purwakarta. Dedi Mulyadi kemudian menanyakan legalitas resmi perwakilan dari sang mahasiswa.

Namun, nyatanya ia tetap berbelit dengan argumennya. Itu semua membuat amarah Dedi Mulyadi meledak.

Baca Juga:  Jalan Di Pinggir rel, Seorang Lansia di Purwakarta Tewas tersambar Kereta Api

“Masyarakat mana yang Anda wakili! Mana bukti legalitas Anda mewakilin? Hasil mana? Saya ngerti hukum,” tegas Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Polemik Dedi Mulyadi dan Mahasiswa Terkait Sampah, Monas Institute: Saling Introspeksi Saja

Mendengar pernyataan mahasiswa tersebut yang terlalu berbelit-belit, Dedi Mulyadi memberikan sebuah pernyataan menohok. 

Dedi Mulyadi mengatakan, mahasiswa itu seharusnya malu karena tidak mempunyai kepekaan terhadap kebersihan. Sementara Dedi Mulyadi yang merupakan anggota dewan masih mau memungut sampah.

“Saya sebagai warga Purwakarta bersama dengan Ikatan Warga Pasar membersihkan pasar, memungut sampah. Salahnya apa? Justru anda harusnya malu orang setingkat saya, Dedi Mulyadi Wakil Ketua Komisi IV mau mungut sampah. Orang yang baru mahasiswa kayak Anda lagunya sudah kayak menteri!” papar Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Yuk Simak! Cara Budidaya Jamur Merang di Rumah

Akhirnya, perdebatan itu pun selesai dan mahasiswa tersebut berjanji akan mengagendakan bersama mahasiswa lain untuk memungut sampah.***