Menurut dia, banyaknya kasus keracunan berawal dari lemahnya standard operating procedure (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjalankan program.
Charles menilai prosedur distribusi makanan terlalu berisiko. Ia mencontohkan bahan baku MBG biasanya disiapkan sejak pukul 23.00, dimasak pukul 04.00, lalu dibungkus sekitar pukul 07.00.
Padahal makanan baru sampai ke siswa sekitar pukul 11.00–12.00 WIB. “Risiko makanan terkontaminasi bakteri jadi sangat tinggi,” ucapnya.
Politikus PDIP itu mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) mencari pola lain dalam penyediaan makan bergizi.