Ratusan TKI Dari Malaysia Dikarantina di Gedung Cadika Deli Serdang

JABARNEWS | DELI SERDANG – Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari berbagai daerah yang baru pulang dari Negara Malaysia langsung diberlakukan karantina oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, Kamis (9/4/2010).

TKI tersebut setibanya di Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) Deli Serdang langsung dikarantina di gedung Cadika, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pantauan Jabarnews.com gedung Cadika Lubuk Pakam mendapat pengawalan khusus dari personil Dinas Perhubungan, Satpol PP dan personil Polresta Deli Serdang. Sementara itu seratusan TKI menempati belasan gedung sebagai tempat mereka dikarantina.

Baca Juga:  Ratusan Sekolah di Jabar Rentan Konflik Kepemilikan

Nasirun (25) TKI asal Desa Suka Maju, Kecamatan Sei Berombang, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara pada jabarnews.com di gedung Cadika mengatakan, dirinya bekerja di Malaysia selama 2 tahun. Belum habis masa kontrak kerja sudah disuruh pulang akibat Covid-19.

“Kalau bisa cepat pulang kerumah karena aku menderita penyakit gatal-gatal,” katanya.

Baca Juga:  Kapolda Jabar Minta Maaf Soal Pengiriman Miras ke Mahasiswa Papua

Ditempat terpisah, Tuti Asmawati (37) TKI asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan mengatakan, sejak akan dipulangkan ke Indonesia mereka sudah menjalani karantina di Malaysia sebelum diterbangkan ke Indonesia.

“Kami sudah menjalani karantina di Malaysia sebelum dikembalikan ke Indonesia,” katanya.

Menurutnya, begitu turun dibandara KNIA mereka langsung diperiksa kemudian dinaikan kedalam bus lalu dibawa ke gedung Cadika. Mereka tidak mengetahui akan dikarantina sementara mereka sangat rindu dengan keluarga dikampung halaman.

Baca Juga:  Pemerintah Pertimbangkan Pemberian Vaksin Dosis Keempat, Kemenkes Bilang Begini

“Minta kalau bisa dijeput supaya bisa ketemu keluarga,” katanya.

Dikatakan Tuti, dirinya kesulitan untuk komunikasi dengan pihak keluarga karena smartphone milikinya rusak saat tiba dibandara Malaysia. Ia sempat minta bantuan agar dibelikan smartphone agar bisa komunikasi dengan keluarga, namun tidak ada yang mau membantu.

“Percuma ada uang, minta tolong belikan smartphone gak ada yang mau bantu,” ucapnya sambil meneteskan airmata. (Ptr)