Namun, pemerintah juga mempertimbangkan tempat lain, mengingat jumlah peserta yang akan mengikuti lebih sedikit dibanding gelombang pertama.
“Kemungkinan tetap di Magelang, tetapi ada opsi tempat lain. Yang pasti, jumlah peserta kali ini tidak sebanyak sebelumnya,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah ingin pembekalan ini berlangsung secepatnya agar seluruh kepala daerah memiliki pemahaman yang selaras dengan program prioritas nasional.
“Kami ingin para kepala daerah yang belum mengikuti pembekalan ini bisa segera menyamakan frekuensi dengan arah kebijakan pemerintah,” jelasnya.