Saat Ini, Pasien Covid-19 yang Jalankan Isoman di Jabar Sekitar 40.000 orang

JABARNEWS | BANDUNG – Jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalankan isolasi mandiri (isoman) di Jawa Barat saat ini kurang lebih 40.000 orang.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar intens memperkuat manajemen perawatan pasien Covid-19. Setelah membuat konsultasi kesehatan jarak jauh (telemedicine) dan bantuan obat serta vitamin gratis, Pemda Provinsi Jabar kini meluncurkan OMAT (Oksigen untuk Masyarakat Jabar).

Melalui Omat, masyarakat bisa dengan simpel dan cepat mendapatkan oksigen ketika membutuhkan, meminjamkan atau mendonasikan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Urusan antar-jemput gratis ditanggung Pemprov Jabar.

Baca Juga:  Lebih Mudah, Kini di Ciamis Ada Pelayanan Uji Kendaraan Elektronik

Ketua Poskibar Mohammad Taufiq Budi Santoso mengatakan, fitur OMAT ini nantinya akan mempertemukan masyarakat pemilik tabung oksigen untuk meminjamkan tabung oksigen dengan pasien isoman yang membutuhkan.

“Tentunya, hal ini sangat baik di mana wargi Jabar dapat saling bantu di masa yang sulit seperti ini,” kata Taufiq dalam keterangan yang diterima, Minggu (22/8/2021).

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan, di masa kedaruratan, penyelamatan nyawa itu nomor satu. Pemerintah melalui para OPD dan BUMD harus ikut turun termasuk para ASN sebagai relawan penanganan Covid-19.

Baca Juga:  Ribuan Cakades Deklarasikan Damai Jelang Pilkades Serentak

“Yang jadi data di kami mayoritas pasien bukan di RS tapi di rumah. Kami memahami kesulitan masyarakat. Kalau kontak dokter susah, maka ada telemedicine, ada 13 dokter stand by dan sekarang sudah 50 ribu warga yang menggunakan fitur tersebut,” ucap Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, dengan fitur OMAT dapat mengatur mereka yang membutuhkan oksigen untuk segera dikirim dengan cepat. Kemudian tabung yang kosong dapat dipinjamkan ke Pemda Provinsi Jabar semacam diiklankan.

Baca Juga:  Hampir Lumpuh, Siswi SMA Ini Di Bully Teman Sekelas

Ridwan Kamil menegaskan, di Jabar manajemen sederhana semua urusan Covid-19 satu pintu di Pikobar. “Nanti, pengirimannya difasilitasi, bisa ke gudang atau dikirim ke tempat yang membutuhkan. Inilah sebagai contoh bahwa dalam kerumitan kita menyederhanakan manajemen,” tuturnya.

Ridwan Kamil mengungkapkan, penyederhanaan menjadi penting, terlebih saat ini masih ada sekitar 40.000 warga isoman.

“Tolong RT/RW aktif memonitor, kami tidak mau mendengar ada warga terbengkalai karena kurang atensi. Semangat untuk sembuh harus tinggi dan dukungan pemerintah harus gesit,” tandasnya. (Red)