Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Dalam rapat itu, Presiden meminta percepatan program waste to energy berbasis sampah.
“Proses administrasi yang semula dijadwalkan enam bulan dipangkas menjadi tiga bulan agar target penyelesaian proyek dalam 18 bulan bisa tercapai,” tulis Sekretaris Kabinet melalui akun Instagram resminya, Selasa (26/8/2025).
Selain membahas proyek listrik sampah, rapat terbatas juga menyinggung program koperasi desa serta program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan target 1,3 juta ton.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, setidaknya ada 30 kota besar prioritas yang ditargetkan mengembangkan pembangkit listrik tenaga sampah. Setiap kota diperkirakan dapat menghasilkan listrik sekitar 20 MW yang nantinya akan diserap PLN.(red)