Sejumlah Warga Cimahi Tolak Swab Test, Alasannya Bikin Kaget

JABARNEWS | CIMAHI – Penolakan warga terhadap rapid test maupun swab test masih kerap terjadi di berbagai daerah. Seperti halnya yang terjadi Kelurahan Karangmekar, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, yang sebelumnya menjalani karantina mikro menolak melakukan swab test.

Lurah Karangmekar Nur Efendi mengatakan tes dilakukan menyusul ada seorang warga di wilayah tersebut yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease atau COVID-19.

“Berdasarkan jadwal, puluhan warga itu harus menjalani swab test yang ketiga kalinya di Puskesmas Cimahi Tengah,” ungkapnya. Selasa (23/6/2020).

Baca Juga:  Pemkab Toba Samosir Terima Bantuan APD dan Westafel

Menurutnya warga yang menolak tersebut beralasan karena adanya permainan dari hasil swab test yang dibuat-buat oleh pihak terkait. Pihaknya kemudian mengkonfirmasi sumber kabar tersebut hingga membuat masyarakat menolak swab test.

“Mereka menolak swab test ke tiga (yang rencananya dilakukan Selasa ini) dan menolak isolasi. Kita tidak bisa memaksa kalau memang menolak, nanti dibuatkan surat pernyataan tidak menjalani swab test,” ungkapnya.

Diketahui, Swab test pertama dilakukan karena ada satu orang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kemudian mereka menjalani karantina mikro atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) selama 14 hari yang diikuti 32 orang. Swab test kedua dilakukan sehari sebelum PSBM berakhir, Jumat (19/6) kemarin untuk memastikan kondisi warga hingga akhirnya seorang warga lagi terkonfirmasi positif.

Baca Juga:  Hamil Akibat Hubungan Gelap, Seorang Ibu Tega Bunuh dan Buang Anaknya Ke Tempat Sampah

“Mereka bilang ini akal-akalan pemerintah, yang negatif tapi dijadikan positifkan, karena akan dapat duit sampai jutaan bahkan dibilang untungnya sampai Rp 300 juta per pasien. Ternyata katanya mereka dapat dari media dan media sosial ada pasien negatif dipositifkan karena ingin mendapat keuntungan,” ucapnya.

Baca Juga:  Ini Cara Pemdes Pasirmunjul Dorong Perekonomian Petani

Lantaran warga menolak, swab test tetap dilaksanakan namun hanya menyasar sekeluarga yang positif COVID-19 dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Cibabat.

“Jadi hanya tiga orang yang swab test, sekeluarga yang positif. Harusnya warga lainnya juga ikut swab, tapi karena menolak ya kita tidak akan memaksa,” ujarnya. (Gin)