“Hanya memindahkan kantor, maka tidak ada namanya kota formal-informal, kaya-miskin bercampur. Kota itu semua golongan harus hadir,” kata Ridwan Kamil dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN di Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Dia menyinggung Putrajaya, ibu kota administratif Malaysia, yang menurutnya memiliki desain kota yang indah. Namun, kota ini menjadi sepi pada malam hari karena mayoritas penduduknya masih tinggal di Kuala Lumpur.
“Paginya berkantor di Putrajaya, sorenya pulang ke Kuala Lumpur, malam sepi,” tutur Emil.
Kemudian, dia juga menyebut ibu kota Brasil, Brasilia, yang dinilai terlalu luas sehingga kurang manusiawi dan sulit diakses oleh masyarakatnya.
Dia juga menyebut Canberra, Ibu Kota Australia, sebagai kota yang sepi, berbeda dengan Sydney dan Melbourne yang ramai. Menurutnya, sebuah kota yang ideal harus ramai, baik pada siang maupun malam hari.