Tak Terurus, Begini Kondisi Pasar Ciranjang Pasca Kebakaran

JABARNEWS | CIANJUR – Terhitung sekitar 22 hari pasca terjadinya kebakaran Pasar Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tumpukan sampah masih belum dibersihkan. Kini, para pedagang mangkal berjualan di sepanjang pinggir rel kereta api dan harus direpotkan dengan tumpukan sampah hingga mengakitabkan banyak lalat yang khawatir mengundang penyakit.

Informasi yang diterima JabarNews, Selasa (01/09/2020). Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur, hingga kini belum merealisasikan janji. Rencananya akan membangun secara bertahap mulai dari proses membenteng di sekeliling pasar tersebut.

Ketua K5 Pasar Ciranjang, H. Oni Saproni mengatakan, para pedagang yang telah melakukan aktivitas jual beli tersebut harus bertahan meskipun banyak gerombolan lalat di Pasar Ciranjang.

“Ya, masih banyak tumpukan sampah yang belum dibuang. Saat ini juga masih menumpuk,” katanya.

Ia memaparkan, sebelumnya pernah punya pengalaman ketika terjadinya kebakaran lima tahun ke belakang. Satu hari setelahnya kebakaran seluruh sampahnya langsung dibuang dan dibersihkan.

Baca Juga:  Penipu Bermodus Loloskan Ujian Masuk Akpol Ditangkap Polisi

“Jadi meminimalisir, khawatir mengundang penyakit. Nah, sehingga tidak ada serangan lalat ke pasar,” ujar Oni.

Ia menyambungkan, di pasar ini pasca kebakaran terjadi hingga kini sampah belum juga dibuang. Maka itu lalat terus berdatangan, khawatir atau rentan akan memancing penyakit bagi para pedangan dan konsumen juga.

“Terutama warga ada di sekitar lingkungan pasar, jadi harus secepatnya tumpukan sampah bekas kebakaran harus dibuang, itu kewenangan dinas terkait, kecuali Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur atau dinas memerintahkan, itu juga harus dengan bukti autentik,” ucapnya.

Sementara, Ketua RW 03, Kampung Asrama Polisi Ciranjang, Iwan mengatakan, setelah pasca kebakaran, kondisi di dalam pasar sekarang itu mendadak banyak gerombolan lalat, dan tidak hanya di dalam pasar saja tetapi juga lalat sudah masuk ke rumah atau penduduk warga sekitar. Iwan juga mengatakan di rumah warga Kampung Pasir Asem RW 13, Pasir Kawung RW 18, dan warga Kampung Asrama Polisi RW 03.

Baca Juga:  Kapolri Keluarkan Surat Telegram Terbaru, Simak Isinya

“Warga sekarang ini mengeluhkan, banyak lalat berasal dari pasar,” jelasnya.

Ia memaparkan, adanya hal itu, diharapkan pada pihak pengelola pasar, desa, Kecamatan Ciranjang maupun Pemkab Cianjur, segera mengevakuasi. Artinya, untuk membuang sampah bekas kebakaran.

“Karena hal itu khawatir pemicu banyaknya lalat. Dan, rentan mengundang berbagai penyakit,” harapnya mengakili warga setempat dan para pedagang.

Terakhir, Yusup menambakan, lalat sebagai binatang pemicu datangnya penyakit bagi manusia. Seperti terlihat jelas, dengan kasat mata. Padahal saat ini di masa pandemi Covid-19, harus mematuhi protokol kesehatan.

“Seakan dibiarkan begitu saja, padahal saat ini sedang gencar terus sosialisasi protokol kesehatan Covid-19 kepada warga, dan diwajibkan pula senantiasa memakai masker, cuci tangan dan pakai alat pelindung diri (APD) lainnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Puluhan Kader IPNU-IPPNU Purwakarta Ikuti Pelatihan Administrasi

Warga lain bernama Sukaesih (45) yang juga merupakan pedagang Pasar Ciranjang mengakui, saat ini para pedagang dan pengunjung pasar juga warga setempat, direpotkan banyaknya binatang lalat. Setiap hari datang bergerombol.

“Bahkan, hinggap di setiap barang daganga, dan masuk ke setiap rumah penduduk sekitar,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan gerombolan lalat berasal dari tumpukan sampah bekas reruntuhan pasar pasca kebakaran, tidak segera dibersihkan oleh pihak pengelola pasar. Esih mengeluhkan tidak hanya dagangan basah, seperti daging, sayuran, kue, rempah-rempah saja. Namun, seluruh dagangan dihinggapi lalat.

“Berharap secepatnya bisa dibersihkan atau dievaluasi, tumpukan sampah sudah bau busuk masih banyak di pasar,” tandasnya. (Mul)