Terjadi Lonjakkan Perceraian di Kabupaten Bandung, Ini Kata BKKBN Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, Uung Kusmana menyayangkan terjadinya lonjakkan angka perceraian di Kabupaten Bandung.

Dia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari Kabupaten Bandung, KBB, Cimahi terdata informasi lonjakkannya hampir mencapai 10-20 persen. Menurutnya, lonjakkan tersebut terjadi karena ada dinamika pembangunan dan gerakan masyarakat yang terdampak Covid-19 diberbagai sektor.

“Saat ini salah satu dampak yang terjadi dibeberapa kelompok keluarga muda-muda terutama karena goncangan ekonomi yang luar biasa terutama bagi kelompok pekerja di komponen atau indokator tertentu,” kata Uung di Bandung, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga:  Prabowo Sebut Indonesia Belum Merdeka Sepenuhnya, Ini Alasannya

Dia menjelaskan, jika berbicara ketahanan keluarga seharusnya pernikahan itu adalah peristiwa sakral yang harus dipertahankan supaya menjadi lestari. Namun, lanjut Uung di dalam dinamika keluarga memang banyak hal-hal yang menjadi satu bentuk tantangan dan peluang terjadi miskomunikasi di dalam anggota keluarga terlebih dimasa pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Selama Covid-19, Masjidil Haram Kembali Sambut Jamaah Umrah

“Masa Covid-19 tantangan yang luar biasa yang harus dihadapi bersama-sama dengan silih asah, silih asuh silih asih silih wagikeun untuk masyarakat Jawa Barat agar menjadi keluarga yang berkualitas,” jelasnya.

Oleh karena itu, ungkap Uung, BKKBN mencoba mensosialisasikan tentang pentingnya ketahanan keluarga dengan mengimplementasikan 8 fungsi keluarga mulai dari fungsi agama, reproduksi, budaya, ekonomi, cinta kasih, perlindungan, pendidikan dan lingkungan.

Baca Juga:  Modus Sambal Buat Rampas Motor, Dua Bersaudara Ini Diamankan Polisi

“Soal pernikahan dan soal perceraian tidak dikehendaki oleh semua pihak termasuk BKKBN yang mendapat wewenang untuk mensosialisasikan tentang keluarga yang berketahanan,” ungkapnya.

“Ini adalah tantangan yang luar biasa sehingga BKKBN untuk terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya komunikasi antar anggota keluarga dalam rangka mempertahankan keluarga yang berketahanan,” pungkasnya. (Rnu)