Viral Lagi, Pasutri Renta Ini Tinggal Digubuk Reyot

JABARNEWS | SUBANG – Lagi-lagi potret kemiskinan di kabupaten Subang jadi viral di media sosial.

Miris, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan nasib sepasang kakek-nenek renta ini. Sudah tinggal di gubuk reyot, bahkan mereka kini tak bisa mencari nafkah karena sedang sakit.

Kisah miris sepasang kakek-nenek ini pertama kali diposting oleh pengguna Facebook bernama Ismail Ghzali. Dalam status FB-nya dia mengungkapkan kondisi memprihatinkan sepasang kakek-nenek tersebut.

“Sungguh sangat miris kehidupan yang dijalani nenek Walis 60 tahun warga Dusun Karangsari Ds/Kec. Compreng Kab. Subang, di dalam rumah gubuk yang berdiri di atas tanah PU, ia menjalani kehidupan dgn kondisi fisik lumpuh dan sakit-sakitan. Sementara suami yg ia harapkan sebagai penopang hidupnya mengalami gangguan jiwa. Ia tidak memiliki sanak dan saudara lagi, membuat lengkaplah sudah penderitaan yang di alaminya. Untuk menyambung hidup, dirinya hanya mampu berharap dan menunggu uluran tangan dari orang yang peduli pada nasibnya”

Baca Juga:  Mendaki Gunung Kasur, Sebagai Tempat Wisata Cianjur

Adakah yang masih peduli dengan nasib nenek ini ? Adakah ??,” tulis Ismail Ghzali di facebook mikiknya

Prihatin terhadap kondisi mengenaskan yang dialami Nenek Walis, Ismail pun menerangkan kodisi yang dialami oleh Nenek Walis itu, selain tinggal digubuk reyot beralaskan tikar, Ia juga mengalami kelumpuhan selama 9 tahun lamanya.

Baca Juga:  Cegah Covid-19, PPPPTK Pertanian Cianjur Berikan Bantuan

Postigan Ismail Ghazali pun medapat berbagai tanggapan warga net

Foto: Facebook Ismail Ghzalirenta

“Kades jangan berpangku tangan…perhatikan rakyat kecil seperti nenek Walis yg butuh bantuan untuk kelangsungan hidupnya , ” tulis akun facebook mikik Fenny Pujawati

“Msih adakah pemerintahan Desa di kampung nya? tulis akun milik Andi Lukman.

“Kalo sampai org seperti itu di telantarkan…. Sungguh miris pemerintah desa setempat harus nya lebih perduli terhadap org” yg seperti itu…..komentar akun milik Andi Sandi

“Mari kita sisihkan sebagian harta Kira untuk membantunya,” Indah Faridah

Meanggapi hal ini, politisi senior Golkar Asep Suratman, potret kemiskinan di Subang sulit dikurangi karena program penanggulangannya tidak tepat sasaran. Banyak warga miskin tidak mendapat bantuan, dan sebaliknya, tak sedikit orang kaya yang menerima uluran tangan pemerintah.

Baca Juga:  Bos MotoGP Repsol Tak Ingin Ambil Resiko Karena Ini

“Artinya akurasi menjadi problemnya, atau menjadi masalah mendasar dalam menyelesaikannya.Warga yang tidak mampu justru tidak menerima bantuan.

Ini yang harus jadi perhatian bersama di Kabupaten Subang.

“Karena jangan sampai mereka yang berhak mendapat bantuan tidak mendapatkan hak, tapi yang tidak berhak malah menerima bantuan. Hal itu tidak boleh terjadi lagi,” kata dia saat dihubungi. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat