JABARNEWS | PANGANDARAN – Sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat, merasakan gempa bumi yang terjadi pada Senin (9/8/2021) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada saat kejadi gempa bumi dengan kekuatan 4,8 skala richter itu, anyak warga yang merasakan, kaget dan membuat status di media sosial.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pangandaran, H Adang Ismail mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dari masyarakat.
“Alhamdulillah belum ada laporan kerusakan, biasanya Pusdalops juga cepat kalau ada laporan kerusakan. Ya semoga, tidak ada kerusakan pada rumah warga,” ujar Adang dilasir dari tribun, Selasa (10/8/2021).
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari BMKG, gempa dengan magnitudo 4,8 pada hari Senin, 9 Agustus 2021 pukul 21.36.01 WIB. Episenter gempa terletak di laut pada jarak sekitar 61 km arah baratdaya Kroya dengan kedalaman 63 km.
Gempa dangkal ini dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng dan terjadi deformasi pada batuan slab lempang di zona transisi Megathrust – Benioff, yaitu peralihan zona kedalaman dangkal ke menengah.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault), akibat gaya tekan Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Jawa.
Guncangan gempa ini dirasakan dirasakan di Cilacap, Pangandaran, Banjar, Ciamis, Banyumas, Karangnunggal dalam skala intensitas III MMI, Garut, Kebumen, Purwokerto, Yogyakarta, Pacitan dalam skala intensitas II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. (Red)