Bernostalgia Dengan Si Hitam Duet Yang Makin Langka

JABARNEWS | MAJALENGKA – ‎Buah yang identik dengan warna hitamnya itu, duet, harganya kini masih melambung tinggi. Duet memang termasuk buah langka. Padahal, lima belas tahun lalu, buah yang berbentuk lonjong, lebih besar dari kelereng itu, masih cukup banyak tertanam di kebun-kebun warga. Sekarang ini semakin susah dicari.

Bagi yang berrusia di atas 30 tahun, menyantap duet bak bernostalgia saat masa remaja. Rasanya yang manis, sedikit asam, sedikit, dan agak kesat memunculkan sensasi tersendiri.

Baca Juga:  "Klik Biar Selamat": Jurus Menekan Angka Kecelakaan Ala Pemkot Bandung dan BIRGS

Salah seorang warga Majalengka, penyuka buah duet, Gugun (34), mengatakan, baru merasakan kembali buah duet setelah dua tahun lebih, sebab baru kembali dari luar kota. Ia mengaku sengaja membelinya di pasar, karena sudah lama tak merasakan buah mungil hitam itu.

“Dulu, kalau ingin buah duet itu gampang, tinggal pergi ke kebun mana saja, manjat, dan langsung dimakan. Saya waktu itu di wilayah Cibatu, Gunung Panten. Sekarang masih ada cuma semakin berkurang,” ungkapnya, Rabu (28/11).

Baca Juga:  Update Covid-19 Kota Bandung: BOR 2,34 Persen, Coblong Kembali Catat Kasus Tertinggi

Warga lainnya, Tri (37), mengatakan hal yang sama. Ia mengaku membeli satu kilogram buah duet dengan harga Rp. 20 ribu. Sementara ia membandingkan dengan buah mangga, harganya bahkan ada yang Rp. 5 ribu untuk satu kilogram.

“Jelas kalau membandingkan dengan harga buah mangga, ya harga buah duet cukup mahal.

‎Tapi saya inginnya beli buah duet, akhirnya saya beli juga. Dan bijinya akan saya coba tanam di belakang rumah,” ungkapnya.

Baca Juga:  Mudik Dilarang Destinasi Wisata Dibuka, Begini Kritikan Komisi IX DPR RI

Sementara itu, salah seorang penjual buah di pasar Rajagaluh, yang juga menjual via online, Andi, membenarkan bahwa saat ini harga buah duet cenderung lebih mahal.

“Kelangkaan menjadi faktor utama. Harganya di kisaran Rp. 15-20 ribu,” ujarnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat