Jelang Akhir Jabatan, Aher Lantik 59 Pejabat

JABARNEWS | BANDUNG – Menjelang masa akhir jabatan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melakukan mutasi jabatan. Bahkan sebanyak 59 pejabat struktural dan fungsional di Pemerintah Provinsi Jawa Barat dimutasi dan dilantik di Gedung Sate, Senin (4/6/2018).

Terkait itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan mutasi ini merupakan hal yang biasa. Mutasi yang dilakukan adalah untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk juga agar para aparatur sipil negara atau ASN bisa menjawab tantangan terkini, yakni melayani generasi zaman now.

Baca Juga:  Potret Kemiskinan di Cianjur: Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Domba Tanpa Listrik

“Para pegawai pemerintahan harus mengubah mindset untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di zaman yang serba terbuka ini,” katanya.

Pria yang akrab disapa kang Aher ini mengatakan, pemerintah harus segera mengadopsi sistem new management, yang mengedepankan kesetaraan dan komunikasi dalam internalnya. Sedangkan dalam melayani masyarakat, pemerintah harus menganggap masyarakat seperti pelanggan yang menuntut kepuasan.

“Pelayanan harus maksimal. Apalagi publik sekarang sangat manja, dan kita harus memberikan pelayanan terbaik seperti yang dilakukan perusahaan kepada consumer. Saat publik kecewa, akan sampai kepada kita melalui sosial media dan media massa,” kata Aher.

Baca Juga:  Wah! Wacana Provinsi Bogor Raya Menyeruak

Dalam internal pemerintahan, katanya, sistem komando harus dilakukan lebih cair dengan mengedepankan dorongan inovasi dan komunikasi kepada para pegawai. Dengan demikian, akan terjadi kesetaraan dalam dunia kerja dan jabatan hanya berfungsi sebagai pembagian koordinasi, bukan berarti kekuasaan.

Baca Juga:  Event Pesona Kreativitas Efektif Dorong Motivasi Dan Bakat Pelajar

“Generasi zaman old, jangan kaget kalau ada tuntutan kesetaraan. Antara eselon 3 atau 4 nanti biasa aja. Karena kantor kita dipengaruhi arus zaman now. Ini zaman yang sangat enak, karena siapapun jadi setara, sesuai dengan tuntutan agama juga,” katanya.

Menurutnya, pemimpin di zaman ini harus berusaha menyetarakan diri dengan masyarakat, jika tidak ingin ditinggalkan masyarakat. Apalagi kesetaraan tersebut sudah dicontohkan oleh Muhammad SAW di masa kenabiannya. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat