Rini Bilang Masih Banyak BUMN Yang Sakit

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Dari 143 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata banyak yang sakit. Ada 26 perusahan yang sakit.

Demikian diungkapkan Menteri BUMN, Rini Soemarno di sela HUT BUMN ke-20 di Lapangan Sepak Bola SDN 1 Maswati, Desa Kenangasari, Kab. Bandung Barat, Rabu (21/3/2018).

Saat masuk ke BUMN, kata Rini, ada 26 perusahan sakit kemudian merugi. Rini terus memperbaiki BUMN itu hingga 10 perusahan kembali sehat dan sisanya, sebanyak 12 perusahan masih sakit.

Baca Juga:  Wagub Uu Minta HIPMI Tasikmalaya Mencetak Pelaku Ekonomi Baru di Jabar

“Makanya para deputi tahun 2018 ini harus kerja ekstrakeras. Kalau bisa jumlah perusahaan yang sakit itu turun maksimal 10,” tegas Rini.

Oleh karenanya perusahaan BUMN yang besar harus mulai peduli pada perusahaan yang kecil.

“Karena sekarang sudah tidak ada skat, saling menjatuhkan. Tahun ini, 2018 jangan berkompetisi lagi. Harus bersinergi dari yang kecil ke besar, makanya sering kumpul. Kalau masih ada laporan, nanti intensif saya potong 1% – 2%,” tegasnya.

Baca Juga:  Mantan Presdir Lippo Cikarang Bantah Beri Suap kepada Bupati Bekasi

Pada momentum ke 20 ini Rini berharap BUMN semakin berkembang.

“Tidak boleh main-main lagi, harus bertanggung jawab penuh terhadap yang dilakukan secara hukum. Tidak bisa dilepas, agar bermanfaat untuk bangsa dan negara,” harapnya seraya mengatakan ke depan perusahaan ini bisa diserahkan ke anak cucu.

Dan untuk lebih mensejahterakan keluarga besarnya, BUMN berniat membuat program mempermudah karyawan BUMN memperoleh kesejahteraan di kesehatan, pendidikan dan perumahan.

Baca Juga:  Gabungan Anggota Pramuka Purwakarta Tampil di Penutupan TMMD

“Saya malu jika dengar ada karyawan yang tidak terurus. Seperti tadi Pak Doni bilang di Citarum itu tinggal warga secara ilegal dan parahnya adalah x karyawan PTPN VIII BUMN yang di-PHK,” pungkasnya.

BUMN saat ini memiliki karyawan tetap sebanyak 800.000 dan dengan keluarganya sekitar 3 juta. Beberapa di antara mereka hidup tidak baik karena berada di BUMN yang bermasalah. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat