Akses Wisata Harus Dipelebar dan Dipagari

JABARNEWS | MAJALENGKA – Prihatin sekaligus kritik perbaikan untuk pemerintah Kabupaten Majalengka maupun Pemerintah Provinsi dan Pusat.

Tokoh pemuda Majalengka, Jaja, berharap akses infrastruktur jalan menuju obyek wisata diperlebar dan pinggirnya diberi pagar, supaya tidak terjadi kecelakaan tunggal masuk jurang, seperti Sabtu (23/6/2018) terjadi.

Jaja mengatakan dengan kejadian tersebut, seharusnya pemerintah mulai merancang perbaikan dan penambahan fasilitas infrastruktur jalan menuju obyek wisata sehingga bisa mengantisipasi dan meminimalisir kecelakaan tunggal semacam itu.

Baca Juga:  Menikmati Keindahan Alam Di Tempat Wisata Kebun Teh Cipasung Majalengka

“Jangan sampai ke depan ada peristiwa itu lagi. Ini kritik kepada pemerintah, supaya akses jalan diperlebar, dan di pinggirnya dipasang pagar pembatas. Sudah waktunya bagi Majalengka punya akses jalan yang lebar menuju obyek wisata,” harapnya.

Sementara itu pada hari Sabtu tanggal 23 Juni 2018 jam 14.00 wib di Blok Desa 01/02 Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwasi Kabupaten Majalengka, tepatnya Tanjakan Baturoke telah terjadi laka lantas tunggal dan mengakibatkan seorang ibu dan balita meninggal seketika.

Baca Juga:  Tiga Lembaga Pendidikan Tinggi Dapat Hibah Tanah Dari Pemprov Jabar

Warga yang meninggal tersebut yakni Asiyah (47) dan Soleh (5) anaknya, semuanya tercatat sebagai warga Indramayu. Sementara Sanuri, sang suami mengalami luka berat dan kini dirawat di rumah sakit Arjawinangun.

Kapolres Majalengka, AKBP Noviana Tursanurohmad melalui Kasubdit Humas, Iptu Riyana membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut. ‎Kronologisnya bermula ketika itu, pasutri tersebut bersama anak dan istrinya pulang dari Curug Cipeuteuy Desa Bantaragung hendak pulang ke Indramayu.

Baca Juga:  Hj Siti Mufattahah: PermenPAN RB 36/2018 Zalimi Honorer K2

“Ada beberapa warga yang mengingatkan kepada yang bersangkutan, supaya jangan ngebut, namun yang bersangkutan terkesan cuek. Nah, pada saat di jalan turunan Baturoke, warga tersebut tidak bisa mengendalikan motornya, sehingga jatuh ke jurang sedalam lima meter, mengakibatkan anak dan istrinya meninggal dunia di tempat.” jelas Noviana saat dihubungi, Minggu (24/6/2018). (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat