Big Bos Oplosan Hilang Tanpa Kabar

JABARNEWS | BANDUNG – Oplosan yang kembali renggut korban nyawa masih menyisakan permasalahan. Pasalnya sang dedengkot Minuman keras (Miras) oplosan alias Big Bos nya malah hilang ditelan bumi tanpa berkabar.

Keberadaan sang Big Bos yang diketahui bernama Syamsudin Simbolin masih misteri. Polisi masih sibuk kumpulkan data terkait biang kerok minuman pembawa maut di Cicalengka ini.

“Identitas belum kita dapatkan secara lengkap tentang SS (Syamsudin Simbolon) ini. Kita masih cari yang bersangkutan,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko saat ditemui di Mapolda Jabar Jln Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (13/4/2018).

Polisi juga belum memastikan Syamsudin pernah punya catatan kriminal atau tidak. Pihaknya akan mengecek riwayat kepolisian Syamsudin.

“Belum. Nanti kita cek dari intel dan reserse. Kita minta catatan kriminal dan sosial dari yang bersangkutan,” katanya seperti dikutip dari laman detik.

Baca Juga:  Selain Investasi, PTED Jabar: Pariwisata Bisa Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

Polisi menetapkan Syamsudin sebagai buronan kasus miras. Pria tersebut mendistribusikan dan membuat miras oplosan.

Miras tersebut mematikan. Tercatat 42 orang warga Kabupaten Bandung tewas usai menenggak miras yang disebut-sebut berjenis ginseng.

Kini yang tersisa hanyalah sebuah rumah mewah milik Syamsuddin yang miliki bunker penyimpanan mulai bahan baku hingga miras siap edar.Syamsudin Simbolon, tinggal di sebuah rumah mewah yang ada di Jalan Bypass Bandung-Garut dan beralamatkan di Kampung Bojongasih 03/08, Desa Cicalengka Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Pernah ketemu sama pemilik rumah tapi tidak hapal namanya. Suka keluar rumah paling menyiram bunga. Nama panggilan nya ‘Abang’,” kata Panji (18), salah satu montir bengkel yang ada di sebelah rumah Syamsudin Simbolon.

Baca Juga:  Tingkat Partisipasi Pemilu di Kabupaten Subang Capai 75 Persen

Warga lainnya, Suparan (52), membenarkan jika rumah itu merupakan milik, pemilik kios miras yang beberapa hari lalu ditutup polisi. “Betul pemilik toko miras yang sudah digerebek polisi. Sudah tiga hari rumahnya mati lampu. Walaupun dekat, namanya juga tidak tahu,” ujar Suparan.

Baik Panji mau pun Suparan, meski dekat, namun keduanya tidak mengetahui sosok Syamsudin Simbolon. Pasalnya, Big Bos Miras oplosan ini dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga. Sudah dua tahun tidak me

Tidak hanya Panji dan Suparan. Hal tersebut diakui oleh warga lainnya Ajat (41). Ia berujar, rumah tersebut milik penjual miras oplosan yang menewaskan puluhan warga Cicalengka. “Ini nih, rumah milik big bos-nya. Dia jual miras bukan hanya di Bandung, tapi ke Tanggerang, Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, Cianjur juga disini. Rumahnya belum dua tahun. Tapi kalau usahanya hampir 10 tahun,” kata Ajat.

Baca Juga:  Kecamatan di Kota Bandung Diminta Sediakan Tempat Isolasi Mandiri

Tidak banyak orang tahu jika rumah mewah ini dijadikan sebagai tempat produksi miras. Kasus ini berhasil diungkap setelah dua tersangka Julianto Silalahi dan Hamciak Manik memberikan informasi terkait asal usul miras oplosan itu.

Rumah mewah berlantai dua, bercat abu, krem dan berpagar besi warna putih ini memiliki dua kolam renang berukuran besar dan kecil. Ada juga sebuah buah bale bengong atau gazebo di sisi kanan rumah.

Meski berada di pinggir jalan, rumah ini jauh dari pemukiman warga karena bagian belakang rumah ini berbatasan dengan area persawahan. Rumah tersebut berhimpitan dengan bengkel mobil dan bengkel tambal ban. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat