Rokhmin Dahuri: Jangan Sampai Politik Bikin Kita Bermusuhan

JABARNEWS | BANDUNG – Memanasnya kondisi politik Indonesia menjelang pilpres 2019, menjadi kemelut dalam demokrasi. Perang hastag yang dilakukan kedua belah pihak sebagai ajang menarik suara.

Kader PDIP sekaligus Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB, Rokhmin Dahuri menyampaikan jangan sampai ajang politik ini menjadi permusuhan.

’’Kontes politik itu jangan dijadikan permusuhan dan fragmentasi bangsa gitu ya. Tapi kaidahnya harus Fastabikhul khairat jadi cerminannya dalam kampanye, medsos jangan ada kata-kata yang menyakitkan,’’ kata Rokhmin saat diwawanca di Aula Barat ITB, Rabu (5/9/2018).

Baca Juga:  Kasus Penganiayaan Perawat RS Siloam, Ini Kata Istri Pelaku Penyebab Kejadian Tersebut

’’Faktanya kelompok sana menganggap kelompok lain cebonger, kelompok ini menganggap kampret itu kan menyakiti,’’ ucapnya.

Ia menyebut, pesta demokrasi yang sebagai alat untuk mendapatkan suara di pemilihan umum, harus berdasarkan prosedur. Dalam memilihnya harus mempertimbangkan dari segi kapasitasnya. ’’Karena sistem politiknya memilih anggota dewan baik di pusat maupun dprdnya terpilih karena kapasitas,’’ jelasnya.

Baca Juga:  KLB Partai Demokrat di Deli Serdang Mengajarkan Kesesatan Demokrasi Bagi Milenial

Rakhmin berharap, pergolakan politik ini tidak memecah persaudaraan bangsa Indonesia. Kedua calon harusnya mengkoordinasi para pendukungnya untuk tetap dalam satu jalan membangun bangsa Indonesia.

Baca Juga:  Tiga PNS Kabupaten Bandung Yang Terlibat Korupsi Dipecat Tidak Hormat

’’Harusnya diawali dari Pak Prabowo dan Pak Jokowi menginstruksikan para pendukungnya harus fastabikhul khairat ini kan sama satu bangsa kenapa harus beda pilihan harus memisahkan kita,’’ pungkasnya. (Rnu)

Jabarnews | Berita Jawa Barat