Satgas Antimafia Bola Tangkap Nurul Safarid, Wasit Asal Garut

JABARNEWS | BANDUNG – Satgas Antimafia Bola menangkap salah seorang wasit asal Garut, Nurul Safarid yang diduga menerima suap pengaturan skor saat memimpin pertandaingan Liga 3 antara Persibara Banjarnegara vs Persekabpas Pasuruan.

Salah seorang wasit yang juga anggota Komite Wasit Garut, Feri Permana, membenarkan adanya penangkapan terhadap Nurul tersebut. Meski demikian, ia mengaku belum tahu pasti terkait kronologis dilakukannnya penangkapan.

“Saya benar-benar kaget saat mendapat kabar Nurul ditangkap. Tahu infonya juga dari media sosial,” ujarnya seperti dikutip Galamedianews.com, Selasa (8/1/2019).

Menurut Feri, sepengetahuan dirinya Nurul memang pernah memimpin laga di Liga 3. Namun, dirinya tidak mengetahui apakah penangkapan yang dilakukan Satgas Antimafia Bola tersebut berkaitan dengan pengaturan pertandingan.

Baca Juga:  Lima Nama Aktor Pemeran Film In The Blood

“Selama ini saya kenal dia sebagai rekan sesama wasit baik-baik saja. Kalau soal itu (suap) saya juga kurang tahu. Hubungan sepak bola nasional saya juga kurang mengerti. Soal mafia bola atau bukan, itu hubungannya sama PSSI,” ucapnya.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun, Nurul Safarid ditangkap Satgas Antimafia Bola di rumahnya, kawasan Leuwidaun, Desa Kayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut pada Senin (7/1/2019) kemarin.

Sejumlah pegiat sepak bola di Kabupaten Garut pun mengaku tak menyangka, jika Nurul menjadi tersangka pengaturan pertandingan. Selama ini, Nurul dikenal merupakan sosok yang tegas sebagai wasit. Bahkan ia pun menjadi sosok yang diidolakan para pemain muda.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut 2.200 Hafizh Sudah Ditempatkan di Desa

“Kepemimpinannya tegas. Setiap memimpin pertandingan selalu tanpa kompromi. Kalau bertanding, pemain di level junior pasti ingin dipimpin sama Pak Nurul,” ujar Hakim (22) salah seorang mantan pemain Persigar Junior.

Menurut Hakim, dalam kasus ini Nurul hanya menjadi korban dari mafia bola. Ia menilai, seharusnya pihak kepolisian mencari dalang utama dari kasus pengaturan pertandingan itu.

“Pada dasarnya Pak Nurul itu hanya wasit yang dibayar penyelenggara. Pasti dilema, di satu sisi kalau engga nurut ke mafia bisa mengancam karirnya. Tapi kalau nurut ya jatuhnya kayak sekarang ini,” katanya.

Baca Juga:  Masih Buron, Sekdes Tersangka Korupsi Bansos di Bogor dalam Pengejaran Petugas

Agus Kurnia, mantan pelatih Persigar Garut musim 2012-2015, juga membenarkan terkait penangkapan Nurul. Menurut Agus, mulanya Nurul hanya memimpin pertandingan di wilayah Garut dan Priangan Timur. Namun akhirnya ia memiliki kesempatan menjadi wasit di Liga 3.

Agus menyebut, Nurul mulai memimpin laga di Liga 3 sejak 2017 lalu. Selama menjadi wasit, dirinya tak pernah mendengar Nurul mempunyai masalah. Selama ini, Nurul juga dikenal sebagai sosok wasit yang baik dan tegas.

“Ya, saya kaget juga waktu dapat info (ada penangkapan). Saya tanya Nurul mana, ternyata memang yang itu (Nurul Safarid),” ujarnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat