Sidak Ke Kantor Disdukcapil, Bupati: Kurang Alat Dan SDM

JABARNEWS | GARUT – Meski datang sejak subuh dari Kecamatan Banjarwangi guna mendapatkan e-KTP, Tatang (35), harus kecewa lantaran penerbitan e-KTP terkendala tekhnis. Hingga kini proses perekaman dan pencetakan e-KTP belum bisa terealisasi padahal antusias ribuan warga Garut cukup tinggi guna mendapatkan e-KTP dua hari jelang Pilkada.

“Saya sudah ngantri sejak kantor Disdukcapil ini belum dibuka. Tapi hingga kini masih belum terlayani,” ujar Tatang kepada wartawan, Senin, (25/06/2018).

Tatang menyayangkan pelayanan Disdukcapil Garut lamban dan kurang sigap melayani warga. Padahal ia bersama warga lainnya sangat antusias mendapatkan e-KTP untuk \digunakan sebagai salah satu syarat pada Pilkada nanti.

“Bagaimana saya bisa milih kalau syaratnya e-KTP belum bisa dibuat. Jadi hak saya sebagai warga negara telah dirampas oleh pemerintah yang lambat dalam pelayanan e-KTP,” kata dia.

Baca Juga:  Pembebasan Lahan Tol Cigatas Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Warga lainnya yang datang dari Kecamatan Malangbong, Sugiharti (32), menuding Disdukcapil Garut tidak profesional dalam bekerja. Pasalnya ia melihat hanya ada satu unit komputer yang digunakan untuk melayani ribuan warga yang terus berdatangan.

“Disdukcapil ini memang keterlaluan. Masa hanya ada satu komputer untuk melayani ribuan warga yang akan melakukan proses perekaman dan pencetakan e-KTP dan kartu keluarga. Kalau begini kapan beresnya,” ujarnya.

Ia berharap kepada bupati yang baru agar bisa membenahi sektor pelayanan publik. Pasalnya, urusan administrasi seperti ini sangat dibutuhkan warga. “Saya butuh e-KTP buat kerja. Kalau kaya gini kayanya peluang kerja saya akan terganggu,” celotehnya.

Baca Juga:  Nada Suara Akan Berubah Saat Hamil, Ini Penjelasannya

Menanggapi keluhan warga, Bupati Garut, Rudi Gunawan, saat melakukan sidak ke Kantor Disdukcapil menyatakan akan membantu berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk membantu melakukan perekaman e-KTP bagi warganya.

Kata Rudi, permasalahan ini akibat kurangnya alat dan minimnya SDM di Disdukcapil Garut. Untuk meminimalisir hal ini, imbuh Rudy, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penambahan alat dan fasilitas penunjang proses administrasi kependudukan.

“Semua masyarakat datang ke sini karena tidak bisa dilakukan di kecamatan. Persoalan yang dihadapi warga variatif, yang sekarang ini masalahnya hanya data KTP-nya saja. Saya lihat yang ada di sini mungkin 100 atau 200 orang, sementara komputer cuma ada satu. Nanti akan saya siapkan lagi lima alat dan tenaga operator. Hal inilah yang menyebabkan membludaknya masyarakat di kantor disdukcapil setiap harinya,” ujar Bupati Garut.

Baca Juga:  Ketinggian Air Terus Meningkat, Warga Terdampak Banjir di Serdang Bedagai Mulai Mengungsi

Rudy menegaskan, pihaknya akan minta bantuan Disdukcapil mengatasi persoalan itu, sehingga warga bisa menggunakan hak pilih dalam Pilkada 2018. Diakui Rudi, pihaknya telah melakukan dialog dengan Disdukcapil untuk mengetahui sejauh mana kesiapan warga yang belum memiliki e-KTP dalam menghadapi Pilkada 2018. (Tgr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat