Rinciannya, gempa M 1,8 pada 24 Juli, M 2,1 pada 28 Juli, M 1,9 pada 14 Agustus, serta M 1,8 pada 15 Agustus.
Daryono menegaskan, peningkatan aktivitas ini harus menjadi perhatian serius.
Menurutnya, para pakar geologi, geodesi, maupun seismologi sudah lama menyoroti potensi bahaya Sesar Lembang.
“Peringatan para pakar soal ancaman Sesar Lembang bukan tanpa dasar,” ujarnya.