Disparbud Umbar Mimpi, Akan Gali Potensi Wisata

JABARNEWS | CIAMIS – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Ciamis, Toto Marwoto, menegaskan, terus mendorong berkembangnya potensi wisata baru di Tatar Galuh.

Toto mengungkapkan, Kabupaten Ciamis memiliki letak geografis yang bagus. Wilayah ini terletak di gugusan Gunung Syawal, Sungai Citanduy, dan pesawahan perkebunan yang sangat asri.

“Banyak potensi yang harus dikembangkan seperti arung jeram dan masih banyak pilihan wisata alam yang ada di Kabupaten Ciamis. Kita sekarang tidak punya laut, tapi kita punya Situ Lengkong, Situ Wangi, dan banyak situ-situ yang lain yang belum di gali,” katanya, dikutip Warta Priangan, Senin (28/5/2018)

Menurut Toto, untuk wisata budaya, Kabupaten Ciamis memiliki tidak kurang dari 36 acara adat, lebih dari 265 kuliner, naskah kuno, dan beberapa peninggalan sejarah masa lalu.

Baca Juga:  Upaya Perluasan Kawasan Gunung Malayang, Belum Direspon

“Promosi Wisata Kabupaten Ciamis juga kerap dilakukan melalui media elektronik, media cetak, dan pameran,” ujarnya.

Ditambahkannya, ada beberapa aspek dalam pengembangan industri pariwisata, di antaranya aksebilitas yang menunjang ke tempat-tempat pariwisata dan atraktif. Untuk keatraktifan, Ciamis punya kuliner dan Seni tradisional.

“Kalau mau berwisata keluarga gak usah jauh-jauh. Di sini juga lengkap, nggak hanya makanan tapi juga ada atraksinya. Lokasinya juga sejuk, nyaman banget,” tandasnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan, Disparbud terlihat tak sigap dalam mengelola pengembangan objek wisata potensial.Salah satu objek wisata yang luput dari perhatian Disparbud yaitu Puncak Bangku di Dusun Bunihilir, Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.

Baca Juga:  Ribuan Kejanggalan Ditemukan Tim Pemantau Pada Pilkades Bogor

Diketahui, di kawasan ini, sejauh mata memandang, pengunjung akan menikmati hamparan pegunungan nan indah. Gunung Pataka dan Gunung Subang, terlihat teduh dirimbuni hijaunya pepohonan.

Kendati Puncak Bangku memiliki potensi besar untuk dikembangkan, namun perhatian dari Pemkab Ciamis minim. Jalan menuju Puncak Bangku, mulai dari belokan di jalur utama Jalan Rancah Sukasari menuju Dusun Buni Hilir, rusak parah. Jalan berbatu, akan “dinikmati” pengunjung saat melewati jalur itu.

“Sangat disayangkan, jalannya rusak parah. Kalau jalan dari Ciamis menuju Rancah dan dari Rancah hingga belokan ke Buni Hilir memang bagus, beraspal hotmik. Namun, pas kita belok ke jalur menuju Puncak Bangku di daerah Buni Hilir, jalannya sangat rusak. Saya harus menyetir mobil hati-hati betul saat menempuh jalan sepanjang 2 km itu. Jika tidak, saya bisa celaka,” ujar salah satu wisatawan, Wawan Hernawan (48), warga Sadangserang, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Mahasiswa Unma Kenalkan Aplikasi Autocad

Dikatakannya, fasilitas di Puncak Bangku juga masih ditata sekadarnya.

“Saya lihat, di Puncak Bangku bisa saja kan ada sarana flying fork. Atau disediakan fasilitas untuk pengunjung berselfi ria yang menggambarkan keindahan Puncak Bangku,” tambahnya.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Situmandala, Iwan (39), mengatakan, objek wisata Puncak Bangku memerlukan penataan. Dengan begitu, keberadaan destinasi ini akan lebih menarik lagi.

“Infrastruktur jalan menuju Puncak Bangku masih jelek. Bagi pengendara mobil maupun motor, harus berhati-hati,” tuturnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat