Højberg juga menyebut jurnalisme lokal adalah benteng terakhir dalam menghadapi gelombang disinformasi yang kian masif. Media lokal mampu menjangkau komunitas dengan bahasa, budaya, dan isu yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Menurut Højberg, hal ini membuat media lokal lebih efektif dalam mengedukasi publik dan membangun kepercayaan sosial.
Ia pun menyebut beberapa contoh peranan media lokal di Ukraina dan Indonesia. Di Ukraina, media lokal menjadi ujung tombak melawan propaganda Rusia.
Sementara di Indonesia, jurnalis lokal berperan penting dalam mengungkap kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus, memberi ruang bagi korban untuk bersuara dan publik untuk peduli.
Namun, saat ini banyak media lokal yang menghadapi ancaman serius, baik dari sisi keuangan maupun tekanan politik. Pemangkasan anggaran bantuan internasional telah memaksa banyak media tutup, dan tak sedikit lainnya yang kini beroperasi dalam kondisi darurat.