Namun, saat ini, dampak dari data ekonomi ini masih belum cukup kuat untuk mendorong Bitcoin naik lebih tinggi.
Prediksi AI Mengenai Harga Bitcoin di Akhir Maret
Saat ini, Bitcoin berada di sekitar US$ 88.000, tetapi bagaimana proyeksi harga di masa depan? Berdasarkan model kecerdasan buatan (AI) dari Finbold, Bitcoin diperkirakan akan mengalami kenaikan sekitar 16,34 persen pada akhir Maret, dengan target harga rata-rata sebesar US$ 102.938.
Namun, ada beberapa prediksi lain yang memberikan pandangan yang lebih luas. Claude 3,5 Sonet memprediksi kenaikan 21,22 persen, yang berarti Bitcoin bisa mencapai US$ 107.217. Grok 2 Vision memberikan proyeksi yang lebih hati-hati, dengan kenaikan 12,46 persen yang akan membawa harganya sekitar US$ 99.484.
Apakah Bitcoin Akan Kembali Naik?
Walaupun banyak investor merasa ragu, sebagian besar analis berpendapat bahwa Bitcoin masih dalam tren naik, meskipun mungkin membutuhkan waktu untuk kembali bangkit. TradingShot memperkirakan bahwa Bitcoin akan bergerak sideways sepanjang Maret sebelum akhirnya mengalami lonjakan yang lebih besar.
CryptoQuant melaporkan bahwa likuiditas di pasar masih rendah, yang menghambat Bitcoin untuk naik dalam waktu dekat.
Para analis juga menekankan bahwa Bitcoin memerlukan akumulasi dari investor jangka panjang agar dapat mengalami kenaikan yang signifikan kembali. Hingga saat itu terjadi, pergerakan mungkin akan tetap tidak stabil.
Tiga Faktor Menurut Analis Yang Dapat Memicu Pemulihan BTC di Maret 2025
Dilansir dari Pintu, harga Bitcoin belakangan ini telah merosot di bawah angka $80.000 (Rp1,3 miliar), yang menimbulkan kecemasan di kalangan para investor. Namun, sejumlah analis mata uang crypto dan ekonom berpendapat bahwa beberapa faktor bisa berkontribusi dalam pemulihan harga Bitcoin.