“Yang diserang sekarang bukan lagi fisik, tapi pikiran dan perilaku kita. Algoritma menentukan apa yang kita lihat, pikirkan, bahkan percayai,” tegasnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Komaruddin menyerukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari jurnalis, pendidik, hingga kementerian, guna meningkatkan literasi digital masyarakat.
Ia juga mendorong upaya bersama untuk membersihkan ruang digital dari konten-konten yang dinilai merusak.
“Ini bukan cuma tugas Dewan Pers. Guru, pendidik, dan pengelola media sosial juga harus turut serta mendidik dan melakukan penyaringan konten yang menyesatkan,” ucapnya.
Menurut Komaruddin, menjaga kebersihan ruang digital adalah langkah penting untuk memastikan publik tetap mendapatkan informasi yang berkualitas dan bertanggung jawab. (trn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News