Seleksi dilakukan secara terbuka melalui formulir digital dan dinilai berdasarkan substansi gagasan.
Ia berharap kegiatan semacam ini terus diselenggarakan secara rutin dan menjangkau lebih banyak mahasiswa dari berbagai pelosok.
“Parlemen Kampus memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengukur cara berpikir dalam menyerap aspirasi masyarakat. Ini langkah awal agar kami bisa berperan aktif mengawal sistem pendidikan yang lebih inklusif dan sistematis,” ujar Ferel.
Forum ini diharapkan menjadi sarana pembentukan karakter mahasiswa yang peduli, kritis, dan aktif terhadap isu-isu kebangsaan, terutama di bidang pendidikan. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News