Ternyata Ini Penyebab Orang Benci Hari Senin Menurut Psikolog

JABARNEWS | BANDUNG – Saat libur akhir pekan selesai, seseorang akan kembali memulai aktivitasnya di hari senin. Sebagian mulai kerja, sementara yang lain harus bersekolah.

Psikolog Klinis sekaligus Co-Founder Ohana Space Veronica Adesla mengatakan situasi tersebut membuat banyak orang yang akhirnya benci hari senin, atau muncul istilah I Hate Monday. Hal itu untuk menggambarkan, menggambarkan adanya rasa tidak nyaman setelah hari libur selesai.

“I hate monday itu dapat berhubungan dengan perasaan tidak nyaman. Bahkan dirasakan seseorang terhadap berbagai tanggung jawab dan kegiatan rutinitas, yang artinya harus kembali dikerjakan selama weekdays,” ungkap Veronica dilansir dari Suara.com Pada 14 November 2021.

Baca Juga:  Pasca OTT di SMKN 5 Bandung, Saber Pungli Jabar Rekomendasikan Kepala Sekolah Diberhentikan Sementara

Baca Juga: Dear Sarjana Muda, Ini Pesan Uu Ruzhanul Ulum dalam Menghadapi Era Globalisasi

Baca Juga: KPP DPRD Jabar Minta Jangan Tanam Sayuran di Daerah Rawan Bencana, Akibatnya Bisa Fatal

Selain itu, Veronica mengatakan ada dua makna yang berbeda mengenai weekdays dan juga weekend. Menurutnya, ada pengaruh dari pergeseran emosi seseorang, terutama saat mengalami masa transisi.

Baca Juga: Tiga Daerah di Jabar Dikembangkan Jadi Kawasan Tuntas Sampah, Ini Lokasinya

Baca Juga: Provinsi Jabar Juara Dua Peparnas Papua 2021, Atalia Praratya Bilang Begini

Baca Juga:  Bersama Kedua Rekannya, Oknum Anggota DPRD Purwakarta yang Diduga Terlibat Narkoba Jalani Assessment

“Ada perbedaan makna terhadap weekdays dan weekend bagi individu. Dan ini memengaruhi pergeseran emosi yang dirasakannya, terutama ketika pergantian atau transisi dari weekdays ke weekend dan sebaliknya,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa transisi dari emosi yang dirasakan ketika weekend, harus berhadapan kembali dengan rutinitas dan tanggung jawab kerja.

Dengan berbagai tantangan yang ada, hal inilah yang menurutnya bisa memicu perasaan tidak nyaman seperti cemas, malas, dan tidak semangat.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Siapkan Bima Arya Jadi Calon Gubernur Jakarta atau Jawa Barat?

Baca Juga:  Disdik Purwakarta Sabet Penghargaan Cerdas Berkarakter Kemendikbud

Baca Juga: SMAN 1 Lembang Porak Poranda, Banjir Bandang Berlumpur Rusak 35 Komputer dan 20 Ruangan

Di sisi lain, Veronica mengatakan, emosi yang dirasakan individu sangatlah berbeda. Terlebih jika individu merasakan excited ketika libur telah tiba setelah lima hari bekerja.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-67, Ini Harapan Pelatih Persib Bandung Robert Alberts

“Biasanya ketika hari Jumat, emosi individu mulai kembali excited, senang, dan positif karena mulai merasakan suasana transisi. Artinya, seseorang bisa bebas dan melakukan apa yang diinginkan di luar pekerjaan,” ungkapnya. ***