
Bubuk kakao atau cokelat juga mengandung polifenol yang tinggi, mirip dengan kopi. “Dengan menggabungkan keduanya dalam minuman Anda, Anda secara efektif meningkatkan tingkat antioksidan dalam minuman tersebut,” jelas Dr. Salhab.
Stres oksidatif dan ketidakseimbangan bakteri usus merupakan faktor kunci dalam gangguan pencernaan seperti penyakit radang usus, yang dapat menyebabkan gejala seperti diare, sakit perut, darah dalam tinja, penurunan berat badan, dan kelelahan, menurut Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan di Amerika (CDC).
Penelitian juga menunjukkan bahwa polifenol dapat membantu mengurangi stres oksidatif, meningkatkan keragaman bakteri dalam usus, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sesuai dengan tinjauan dalam jurnal Antioxidants pada April 2023.
Selain itu, dengan menambahkan bubuk kakao, Anda juga meningkatkan asupan serat. Orang dewasa disarankan mengonsumsi 25 hingga 38 gram serat setiap hari, dan menambahkan 1 atau 2 sendok makan bubuk kakao ke dalam secangkir kopi pagi Anda dapat membantu mencapai kebutuhan harian serat.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), satu sendok makan bubuk kakao mengandung 2 gram serat.
Saluran pencernaan memerlukan serat untuk menjaga keseimbangan mikrobioma usus yang sehat, dan bakteri menguntungkan memfermentasi serat prebiotik menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA) seperti asetat, propionat, dan butirat.
SCFA ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan usus dan mencegah bakteri berbahaya memasuki aliran darah. Selain itu, SCFA juga memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu menjaga keseimbangan respons kekebalan di dalam usus.
Serat juga dapat meningkatkan berat dan ukuran tinja serta melunakkannya, membuatnya lebih mudah untuk buang air besar dan membantu mencegah masalah seperti sembelit, seperti yang dijelaskan oleh Mayo Clinic. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News