“Kita lagi mendata dan menunggu laporan-laporan dari dinas ketenagakerjaan daerah, serikat pekerja maupun serikat buruh,” katanya.
Menurutnya, dugaan penyebab kesulitan keuangan yang menimpa perusahaan tekstil itu bisa berkaitan dengan menurunnya permintaan pasar global.
Kondisi tersebut membuat banyak industri padat karya, seperti tekstil dan alas kaki, kehilangan pesanan ekspor sehingga aktivitas produksi menyusut.
Penurunan pesanan itu, lanjutnya, berdampak langsung pada kemampuan perusahaan dalam membayar gaji pekerja.