3 Hal Inilah Penyebab Terjebak Dalam Hubungan yang Tidak Bahagia

JABARNEWS | BANDUNG – Seperti kita ketahui bahwa hubungan asmara baik pacaran maupun sudah jenjang pernikahan, idealnya dijalani untuk membawa kebahagiaan bagi kedua belah pihak. Namun sayangnya tak sedikit yang malah merasa terjebak dengan apa yang dijalaninya.

Mereka merasa sudah tidak lagi bahagia tapi tetap terus menjalaninya karena berbagai alasan. Apa yang melatarbelakangi keputusan seseorang untuk bertahan dalam hubungan tidak bahagia?

Dikutip dari Psychology Today, Darlene Lancer, JD, MFT, seorang terapis pernikahan dan berkeluarga menyebutkan ada tiga penyebab umum yang membuat seseorang bertahan dalam hubungan tidak bahagia, yaitu:

1. Ketakutan Yang Tidak Disadari

Keinginan untuk terus bertahan dalam hubungan yang tidak bahagia mungkin berasal dari ketakutan dalam diri yang bahkan Anda sendiri tak pernah sadari betul.

Ada banyak hal yang dapat memicu ini, misalnya ketakutan untuk kembali melajang setelah sekian lama nyaman hidup berpasangan atau takut tidak akan menemukan pengganti yang lebih baik dari dirinya. Anda mungkin juga merasa khawatir akan kestabilan masa depan sosial-ekonomi Anda jika tak lagi bersama dirinya, terlebih jika Anda memiliki anak bersamanya.

Baca Juga:  Bansos PKH Belum Cair, Begini Kata DPRD Cianjur

Yang lain mungkin merasa ragu untuk berpisah karena menunggu realisasi dari janji-janji manis yang dulu pernah dilontarkan pasangan. Atau, Anda memilih bertahan dalam hubungan ini karena merasa dapat mengubah diri sendiri dan si pasangan menjadi lebih baik lagi.

Ketakutan dan insecurity tersebut terus menghantui pikiran sehingga membuat Anda merasa bahwa tidak ada pilihan lain selain bertahan. Inilah yang kemudian mengalahkan ketidakbahagiaan yang sebenarnya Anda rasakan.

2. Menyangkal Hati Nurani

Banyak orang yang memilih bertahan dalam hubungan tidak bahagia karena terus-terusan menyangkal hati nuraninya. Mereka memilih untuk menyangkal kenyataan yang sebenarnya sudah terpampang sangat jelas karena memiliki harapan semu bahwa semuanya akan baik-baik saja nantinya.

Baca Juga:  Bagaimana Nasib Puluhan Ribu PMI yang Dipulangkan? Ini Kata Disnakertrans Jabar

Ini dapat ditandai dengan memaklumi dan memaafkan perilaku buruk pasangan. Ya. Kebiasaan ini adalah wujud penyangkalan yang sangat umum dilakukan oleh banyak orang. Anda merasa bahwa seiring waktu pasangan dapatdan akan berubah. Anda hanya perlu memaklumi dan menunggunya meski di lubuk hati terdalam Anda sudah merasa sangat tersakiti dengan apa yang diperbuat pasangan karena ia terus mengulanginya.

Sering kali Anda juga mengabaikan rasa sakit hati ini dan berharap bahwa pasangan akan menyadari, menyesali, dan berubah menjadi lebih baik. Padahal faktanya belum tentu.

3. Kurangnya Kebebasan Diri

Seseorang yang memiliki kebebasan akan dirinya sendiri memahami betul sampai di mana kapasitas dirinya serta apa yang ia butuhkan secara fisik dan emosional, dan mampu memenuhinya dengan mandiri.

Baca Juga:  Berwisata Ke Kebun Binatang Bandung Sambil Mengenal Ragam Jenis Satwa

Kurangnya kebebasan diri membuat seseorang terkadang terlalu bergantung pada pasangannya. Hal ini dikarenakan apa-apa yang dilakukan biasanya sudah diatur sedemikian rupa oleh pasangannya. Lama-lama, terbiasa hidup seperti ini akan membuat Anda merasa terjebak dan tidak memiliki kebebasan. Akan tetapi di sisi lain, Anda menginginkan hubungan yang aman tanpa konflik dengan menuruti semua keinginan pasangan yang diperintahkan padanya.

Kurangnya wewenang atas diri sendiri inilah yang terkadang membuat seseorang merasa tidak bahagia menjalani hubungannya. Mereka sebenarnya memiliki ketakutan akan kehilangan jati dirinya. Sayangnya, mereka jauh lebih takut meninggalkan hubungan yang sedang dijalaninya.

Demikianlah sedikit ulasan mengenai tiga hal penyebab terjebak dalam hubungan yang tidak bahagia. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat dan menginspirasi Anda. (Fin)

Sumber artikel ini diambil dari Hellosehat

Jabarnews | Berita Jawa Barat