“Pendapatan kan rata-rata Rp150 ribu sopir itu. Kalau dengan setoran mobilnya jadi Rp25 ribu lah, ya. Rp250 ribu, kemudian dua hari jadi Rp500.000 dikasihnya, ya, antara pemilik dengan supir angkotnya,” tuturnya.
Untuk pelaksanaan kebijakan tersebut, Dedi meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan Pemerintah Kota Bandung (Pemkot Bandung) berkoordinasi membahas teknis pembiayaan.
Menurutnya, waktu yang tersisa masih cukup untuk mematangkan skema anggaran.
“Nanti diliburkan dan biayanya kita bicarakan mumpung masih ada waktu. Saat banyak turis berkunjung (ke Bandung), angkotnya istirahat,” katanya.
Dedi menilai kemacetan Kota Bandung saat libur Tahun Baru sulit dihindari karena lonjakan kendaraan wisatawan dan antrean di sejumlah objek wisata. Karena itu, ia meminta petugas lebih sigap mengantisipasi gangguan lalu lintas.





