Dua Guru Jadi Korban Kekejaman KKB di Papua, DPR RI: Harus Segera Ditindak!

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf meminta pihak keamanan untuk untuk memperkecil ruang gerak Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dan menangkapnya.

Hal tersebut, menyusul pasca KKB membakar tiga sekolah dan membunuh dua guru di Papua.

“Meminta pihak keamanan agar segera memperkecil ruang gerak para KKB tersebut, dan ditangkap secepatnya,” kata Dede Yusuf kepada wartawan, Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga:  Ada Jama'ah Bobotoh Fii Sabilillah

Dia mengaku prihatin dengan peristiwa itu. Dede Yusuf meminta kepada pemerintah setempat untuk memberikan perlindungan kepada para guru.

“Sangat prihatin terhadap kejadian ini. Dari sisi pendidikan, saya mengimbau agar bagi para pendidik yang bertugas di sana diberi perlindungan pemerintah, misal rumahnya berada dalam kompleks yang terlindung dan aman,” ucapnya.

Selain itu, politikus Partai Demokrat ini meminta kepada pemerintah untuk memperbanyak tenaga pendidik yang berasal dari Papua. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya perbedaan.

Baca Juga:  Serius Awasi Pemilu, Bawaslu Jabar Launching Pengawasan Pemilih Daerah

“Juga perlu didorong guru dan pendidik dari masyarakat asli, sehingga mencegah adanya perbedaan,” ungkapnya.

Sebelumnya, KKB melakukan penembakan terhadap masyarakat sipil di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (8/4/2021) pagi. Akibatnya, seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo (43) tewas dalam penembakan itu.

Baca Juga:  Pasca Libur Lebaran, Oded Sebut ASN Pemkot Bandung Disiplin Soal Hari Kerja

Kejadian bermula sekitar pukul 09.50 WIT di Kampung Julukoma, tempat terjadinya penembakan oleh kelompok KKB terhadap masyarakat sipil. Orang tak dikenal (OTK) datang ke rumah Oktovianus.

Penembakan oleh KKB kembali terjadi di kawasan Kabupaten Puncak, Papua. Kini Seorang guru SMP bernama Yonatan Randen tewas akibat penembakan tersebut. (Red)