Jusuf Kalla Ramal Covid-19: Kasus Di Indonesia Bakal Tembus 2 Juta, Jika..

JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla baru-baru ini memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia bakal tembus hingga 2 juta kasus dan itu diprediksi bakal terjadi pada bulan April 2021.

Bukan tanpa alasan prediksi seperti itu dilontarkan Mantan Wakil Presiden ini, Jusuf Kalla menilai prediksinya tersebut akan terjadi jika kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 12 ribu kasus.

Alasan lain juga dipaparkan Jusuf Kalla yaitu, jika rumah sakit di seluruh Indonesia sudah tidak bisa lagi menampung pasien Covid-19.

Baca Juga:  Tak Penuhi Syarat, 828 Orang di Cirebon Gagal Pergi Naik Kereta Api

“Kalau ini berjalan terus tanpa upaya keras, termasuk vaksinasi yang sangat penting. Maka pada Akhir april akan positif jadi 2 juta,” kata Jusuf Kalla dilansir dari laman Tempo.com, Senin (8/2/2021) kemarin.

Hingga saat ini, berdasarkan data pemerintah, penambahan kasus Covid-19 per harinya sudah mencapai angka 10 ribu kasus. Sehingga, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.157.837 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 Maret 2020.

Baca Juga:  Tempat Hiburan Di Bandung Masih Langgar Prokes, Satpol PP: Sepertinya Tidak Jera

Meski begitu, pria yang akrab disapa JK itu menekankan kepada seluruh warga untuk selalu mentaati anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).

Ia juga meminta agar para penyintas Covid-19 yang berhasil sembuh bisa melakukan donor plasma untuk menyelamatkan sesama dari pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Berikut Beberapa Nama Aktor Terkenal Pemeran The Transporter Refueled

Terapi plasma itu, kata dia, bukan hal baru, namun sudah dijalankan sejak 100 tahun lalu. Penelitian di Malang dan Surabaya, kata dia, plasma yang diberikan kepada pasien yang tertular, 90 persen berhasil.

“Ini sangat penting dan sebagaimana juga sehebat-hebatnya ahli atau scientist, tidak bisa menciptakan darah sekaligus plasma. Karena itu plasma harus dari orang ke orang,” ujarnya. (Red)