Satu Bulan, Empat TKW Hilang Di Timur Tengah

JABARNEWS | INDRAMAYU – Sebulan terakhir, empat tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu dilaporkan hilang kontak. Semua TKW tersebut bekerja di wilayah Timur Tengah.

Keempat TKW itu yakni Darkem (51), warga Kecamatan Bangodua; Dastin (30) dan Sunerih (36) warga Juntinyuat; serta Sutinah (43), warga Sukra. Dari empat TKW yang hilang itu satu di antaranya sudah ditemukan keberadaannya, yakni Dastin.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih membenarkan, keluarga para TKW tersebut sering mengeluhkan sulitnya berkomunikasi dengan anak mereka.

Baca Juga:  Sering Sedekah, Tukang Es Cuing Asal Mirat Bisa Berangkat Haji

“Jika sudah begitu maka keberadaan para TKW akan semakin sulit dilacak. Kendati demikian, saat ini kasus-kasus tersebut sudah diupayakan dan diteruskan kepada pihak kedutaan besar. Diharapkan pemerintah bisa segera menemukan kejelasan nasib para TKW malang itu,” kata Juwarih, dikutip Kabar Cirebon, Kamis (24/5/2018).

Selanjutnya ia mengatakan, mayoritas kasus terjadi karena majikan menahan para TKW agar tidak pulang. Selain itu, mereka mendapat perlakuan kasar dari majikannya masing-masing.

Baca Juga:  Antapani Jadi Daerah Paling Rawan Covid-19 di Kota Bandung

“Tidak berhenti di situ mereka pun tidak boleh berkomunikasi dengan keluarga masing-masing di kampung halaman,” terangnya.

Kasus terbaru yang menimpa TKW ini dialami Sutinah. Dia dilaporkan hilang kontak dengan keluarga selama 25 tahun. Sutinah berangkat menjadi TKW ke Arab Saudi dengan bermodalkan nekat.

Tarmun (95), ayah Sutinah mengaku, pada 1993, putrinya meminta izin untuk berangkat bekerja di Arab Saudi.

Baca Juga:  LKPJ-AMJ Gubernur Jabar Selesai Dibahas DPRD

“Itu bukan yang pertama bagi Sutinah. Soalnya pada tahun 1989 Sutinah pertama kali mengadu nasib ke Arab dan pulang pada tahun 1993,” ungkapnya.

Tarmun menambahkan, dia menganggap putrinya akan sehat-sehat saja karena hanya bermaksud mencari pekerjaan. Namun tak disangka, selepas berangkat ia tak pernah lagi mendengar kabar putrinya tersebut.

“Saya tidak pernah dihubungi,” kata Tarmun. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat