Sosialisasi Bahaya Narkoba Isi Gebyar HUT Kemerdekaan RI Di Desa Parakansalam

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dalam sebulan kebelakang, sebanyak 11 anak muda diringkus Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta. Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta, AKP Heri Nurcahyo di gebyar HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, di halaman TK Plus Kharisma 17 Desa Parakansalam, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Minggu (19/8/2018) petang.

“Narkoba saat ini sudah menjadi mesin pembunuh dan lebih bahaya dari terorisme. Narkoba itu merusak berbagi komponen masyarakat termasuk anak muda,” ujarnya di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.

Baca Juga:  Ayam Percik, Kuliner Khas Malaysia yang Nikmat

Menurut Heri, untuk menekan prevelensi tersebut, maka semua pihak harus terlibat dalam pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia khususnya di Purwakarta.

“Lingkungan harus mampu menjadi tempat yang aman untuk kita sebagai warganya tinggal. Oleh sebab itu, menjadi kewajiban seluruh masyarakat untuk mampu menciptakan lingkungan yang aman, tentram dan jauh dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” tegasnya.

Baca Juga:  Kecelakaan Beruntun di Cipularang, Jasa Marga Terapkan Pengaturan Lalu Lintas

Selain narkoba, tambah Heri, minuman keras pun menjadi masalah yang mengakar di masyarakat dan salah satu merusak generasi penerus bangsa ini. Maka dari itu, lanjut dia, untuk mencapai lingkungan ideal, masyarakat bisa menerapkan beberapa cara, salah satunya dengan menegakkan kembali kebijakan wajib lapor bagi tamu 1×24 jam agar tamu-tamu yang datang dapat terkontrol.

“Hal ini selain dapat mencegah kejahatan narkoba, peredaran miras juga dapat mencegah kejahatan terorisme,” sambungnya.

Baca Juga:  Hari Pertama Konferensi Internasional Ika Unpad, Ini Hasilnya

Sebelum membina masyarakat, lanjut dia, maka yang harus dibina terlebih dahulu adalah keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat harus mampu menanamkan nilai-nilai positif kepada anggota keluarganya.

“Masing-masing anggota keluarga harus saling memperhatikan satu sama lain sehingga jika terjadi perubahan pada salah satu anggota keluarga dapat cepat dicari tahu penyebabnya,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat