Tiga Tempat Terpanas Di Dunia, Suhunya Sampai 55 Derajat Celcius

JABARNEWS | BANDUNG – Bumi atau planet yang kita tinggali ternyata memiliki beberapa tempat yang bersuhu tinggi, bahkan digadang-gadang sebagai tempat terpanas di Dunia hal tersebut terjadi karena berbagai macam faktor.

Di Negara Indonesia sendiri menurut bmkg.go.id, rata-rata suhu di Indonesia adalah 32 sampai 35 derajat celcius di musim kemarau. Namun, di beberapa tempat lain dunia suhu tersebut masih kalah panasnya.

Oleh karena itu dilansir dari banyak sumber berikut beberapa tempat terpanas yang ada di muka bumi diantaranya yakni:

Baca Juga:  Rp250 Miliar Disiapkan Buat Pilkada Kabupaten Bogor 2024

Pertama. Libya (Al Aziziyah) – Libya adalah salah satu negara terpanas di dunia. Libya sendiri memiliki gurun Libya yang sudah 10 tahun lebih tidak pernah terkena air hujan. Selain wilayah gurun, tempat lain yang memiliki suhu sangat tinggi yaitu Al Aziziyah.

Pada musim kemarau di tahun 1922, suhu di kota ini diklaim mencapai 58 derajat celcius yang membuatnya secara otomatis jadi tempat terpanas di dunia. Namun pada tahun 2012, klaim ini dicabut karena tidak terbukti kebenarannya. Meski begitu, tidak berarti suhu di Al Aziziyah dingin.

Baca Juga:  Dua Pelajar Bandung Ikut Perkuat Indonesia di Kompetisi Baseball Asia

Kedua. California (Death Valley) – Death Valley terletak di gurun Mojave, California merupakan tempat paling kering dan panas di Amerika. Suhu rata-rata di Death Valley adalah 47 derajat celcius, dengan suhu terpanas mencapai 56,7 derajat pada tahun 1913.

Selain itu, tempat ini merupakan salah satu tempat yang cukup terkenal di california Amerika Serikat sebagai salah satu tempat terpanas yang ada di muka bumi ini.

Ketiga. Libya (Ghadames) – Selain Al Aziziyah ternyata Libya juga memiliki tempat terpanas lainnya yang bernama Ghadames, Terletak di sekitar oasis, kota ini memiliki suhu rata-rata 40 derajat celcius di musim kemarau, bahkan suhu di sana pernah mencapai 55 derajat celsius.

Baca Juga:  Kamisan UIN Bandung, Tolak UU Multitafsir

Meski suhu di Ghadames sangat panas bahkan berbahaya, nyatanya tidak menyurutkan warga Libya untuk bermukim di kota tersebut. Ghadames sendiri merupakan rumah bagi 10.000 orang. Dan untuk melindungi diri dari sengatan panas, penduduk membangun rumah yang terbuat dari lumpur. (Red)