Vaksinasi di Kota Bandung Baru 48 Persen, Satgas Pastikan Stok Vaksin Aman

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung baru 945 ribu orang atau 48 persen dosis dari target vaksinasi sebanyak 1,9 juta orang.

Sementara untuk dosis dua, baru sebanyak 524 ribu atau 26,8 persen. Sedangkan dosis tiga baru sekitar 0,11 persen lantaran hanya untuk tenaga kesehatan.

Meski begitu, dia mengapresiasi percepatan vaksinasi yang dilakukan swasta dengan berkolaborasi bersama TNI, Polri, dan Pemkot Bandung.

Baca Juga:  Geger, Warga Temukan Mayat Perempuan Identitas di Waduk Cirata Cianjur

“Kami pada September ingin mencapai 70 persen vaksinasi. Jadi, kalau dilakukan secara masif di seluruh kecamatan yakin optimis karena kami ada target per hari 11 ribu vaksinasi. Insya Allah Desember 2021 bisa 100 persen dan harapannya Februari atau Maret terbentuk herd immunity di Bandung,” kata Ema di Bandung, Senin (9/8/2021).

Ema menegaskan tidak ada alasan lagi semua kegiatan di Kota Bandung sudah berjalan semua, mulai ekonomi, sosial, dan lainnya. Ketika ditanyakan terkait ketersediaan vaksin, Ema menyampaikan bahwa saat ini Kota Bandung masih aman.

Baca Juga:  Rekrutmen P3K Februari 2019, Formasi Untuk 150 Ribu Orang

“Alhamdulillah kami masih sesuai target dan kami menanyakan ke Wakapolrestabes dan Kasdim stok aman tinggal mengajak mitra lebih maksimal. Silakan para mitra mau ambil di mana kami dukung karena vaksin tersedia,” tuturnya.

Selain itu, Ema pun bersyukur bahwa kondisi pandemi di Kota Bandung kasus positif per harinya sudah melandai. Dari jumlah kasus aktif sebanyak 9000 lebih, kini sudah ada dikisaran angka 6400 dan BOR Kota Bandung di angka 49,65 persen.

Baca Juga:  Jelang Pilkades Serentak, Begini Pesan Kapolres Purwakarta

“Sudah jauh dari ambang batas 60 persen WHO. Mudah-mudahan dengan kondisi terus membaik, maka level kewaspadaan semakin baik pula. Tapi, yang jadi masalah itu kalau BOR dihitung pada jumlah perawatan di rumah sakit, sedangkan yang dirawat itu tidak semua warga Kota Bandung sebab 45 persennya warga luar Bandung. Jadi, kami minta dihitung warga Kota Bandungnya,” tandasnya. (Yan)