Tiga Kab./Kota, Sepakat Cari Solusi Tangani Banjir

JABARNEWS | KOTA CIREBON – Sejumlah daerah yang mengalami banjir sepakat untuk menanggulangi permasalahan tersebut bersama-sama. Kerja sama dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung juga dibutuhkan untuk penanganan bencana secara menyeluruh di wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Hal tersebut disepakati dalam rapat koordinasi antara Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Kuningan bersama dengan BBWS Cimanuk Cisanggarung yang dipimpin oleh Pjs. Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, di Ruang Adipura Balai Kota Cirebon, Senin (26/02/2018).

Baca Juga:  Polemik Relokasi Wisata Jangari Cianjur

“Penanganan bencana ini telah disepakati dilakukan melalui koordinasi antara pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten, Pemerintah Provinsi Jabar dan pemerintah pusat,” ungkap Pjs. Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik.

Dedi menutukan, untuk saat ini, yang terpenting dilakukan yaitu penanganan masyarakat yang terdampak bencana, baik berupa evakuasi maupun pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Selanjutnya, kata Dedi, untuk Kabupaten Cirebon akan dibentuk krisis center. Krisis Center ini untuk membantu warga termasuk anak kecil yang mengalami trauma akibat bencana banjir besar yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon.

Baca Juga:  Empat Warga Negara Australia yang Hilang di Laut Ditemukan? Begini Kata Basarnas Nias

“Khusus untuk Kabupaten Kuningan dibutuhkan relokasi untuk warga yang mengalami bencana pergerakan tanah. Namun relokasi tersebut tetap harus menunggu hasil kajian dari badan geologi. Adapun kebutuhan warga yang akan direlokasi yaitu sebanyak 1.217 kepala keluarga,” ujarnya.

BBWS Cimanuk Cisanggarung juga sudah sepakat untuk melakukan sejumlah penanganan darurat, yaitu melakukan pemompaan air pada daerah yang masih tergenang, pembukaan alur sungai, dan secepatnya memperbaiki tanggul yang rusak.

Baca Juga:  Bey Machmudin Ajak Wujudkan Pilkada 2024 Bersih, Jujur dan Demokratis

“untuk penanganan lanjutan banjir di Kota dan Kabupaten Cirebon serta Kabupaten Kuningan akan dilakukan pembahasan teknis antardaerah pada 7 Maret 2018,” sebutnya.

Dedi menambahkan, penanganan bencana tidak bisa dilakukan di satu daerah saja. Namun harus dilakukan secara menyeluruh dimulai dari daerah hulu.

“Kita ingin menanggulangi bencana ini agar tidak terus terulang. Sehingga dibutuhkan juga penanganan dari hulu ke hilir secara menyeluruh,” tegas Dedi. (One)

Jabarnews | Berita Jawa Barat