GMKI: Masyarakat Jangan Dipermainkan Kepentingan Elit Politik

JABARNEWS | BANDUNG – GMKI DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat menilai gerakan Tagar Ganti Presiden 2019 yang gencar dilakukan oleh sekelompok elit politik, tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.

“Saat ini kita belum masuk tahapan kampanye Pemilu. Namun Gerakan Tagar 2019 Ganti Presiden sudah gencar dilakukan di beberapa daerah serta media sosial. Sayangnya, gerakan ini tidak menawarkan program yang positif untuk masyarakat, malahan justru memprovokasi dan membuat segregasi di tengah masyarakat,” ujar Koordinator Wilayah III GMKI (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat), Theo Cosner, di Bandung, Sabtu (4/8/2018).

Baca Juga:  Ada Kabar Baik untuk 60,6 Juta UMKM, Baca Ini

Menurut Theo, gerakan ganti Presiden terlihat sebagai permainan elit politik dan bukan atas kemauan dan inisiatif dari rakyat. Gerakan ini berawal di Jakarta, kemudian muncul kembali dalam Pilkada Jawa Barat, dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan deklarasi di Banten.

“Perbedaan pandangan politik adalah hal yang wajar, namun jangan kemudian melakukan provokasi untuk mencari simpati rakyat,” tuturnya.

Ia menyebutkan, deklarasi ini sangat merasahkan dan bukan gerakan dari rakyat.

“Deklarasi ini sangat meresahkan masyarakat. Penolakan masyarakat di beberapa daerah, terbaru di Batam, adalah gambaran bahwa gerakan ini bukan berasal dari rakyat,” katanya.

Baca Juga:  Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Berjibaku Hadapi Pandemi

Ia meminta para elit politik agar melakukan politik yang etis, cerdas, damai, serta menjunjung tinggi persatuan dan kebhinekaan. Gerakan politik yang dilakukan seharusnya mengedukasi masyarakat agar bisa memilih pemimpin yang punya track record baik dan lebih menonjolkan program-program apa yang ditawarkan.

“Kami dari generasi muda dan mahasiswa sangat menantikan para elit politik menawarkan gagasan yang berguna untuk kemajuan bangsa dan negara. Tapi jangan pernah gunakan kampanye kebencian dan isu SARA untuk mengambil simpati rakyat. Para elit politik seharusnya tidak mengedapankan kepentingan politik untuk meraih kekuasaan sehingga mengabaikan persatuan bangsa ini,” tegasnya.

Baca Juga:  Waduh.. Anggaran Pendidikan Kota Bandung Turun

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kampanye kebencian dari para elit politik.

“Kami mengajak masyarakat di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat untuk tetap bekerja seperti biasa. Tidak perlu saling mencurigai satu sama lain karena kita semua adalah sesama rakyat Indonesia. Kita tunjukkan, rakyat Indonesia tidak bisa dipecah-belah hanya karena perbedaan pandangan politik,” pungkasnya. (Rnu)

Jabarnews | Berita Jawa Barat