Angkutan Umum di KBB Enggan Masuk Terminal

JABARNEWS | KAB. BANDUNG BARAT – Sejumlah trayek angkutan umum tidak mengindahkan imbauan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat ikhwal aktivitas bongkar muat penumpang di dalam Terminal Lembang. Padahal terhitung sejak 10 Januari lalu terminal yang terletak di samping Pasar Panorama tersebut sudah mulai beroperasi.

Berdasarkan pantauan Jabarnews.com, para supir angkutan umum dari lima trayek seputaran Lembang yang ngetem di sekitar pasar. Di antaranya jurusan Lembang-Cikole, Lembang-Cisarua, Lembang-Parongpong, Lembang-Maribaya-Cibodas serta sejumlah angkutan elf tujuan Bandung dan Indramayu, masih melakukan bongkar muat penumpang di depan Pasar Panorama.

Baca Juga:  Pandemi, Kickfest Gelar Pameran Online Gandeng e-Commerce

Padahal, rambu lalu lintas vprbidden telah terpasang dengan tujuan mengalihkan tempat angkutan umum mengetem di pinggir jalan yang biasanya mengakibatkan kemacetan di badan jalan terutama pada pagi dan sore hari.

“Penumpang juga masih nunggu angkutan di depan pasar, terminal sekarang masih sepi penumpang. Mungkin belum tahu di sana naiknya,” ujar salah seorang supir angkutan umum.

Baca Juga:  Hingga November 2021, Tercatat 424 Bencana Terjadi di Indonesia, Banjir Mendominasi

Ia sudah mengetahui tanda larangan vorbidden terpampang jelas. Namun masih saja menerobos lajur tersebut.

“Masih main kucing-kucingan sama petugas, asal tidak ketahuan,” cetusnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dishub KBB Ade Komarudin menuturkan, banyaknya angkutan yang tidak menggubris imbauan tersebut karena sudah terbiasa mengetem di depan Pasar Panorama.

“Kami pun sengaja tidak menempatkan petugas karena sudah terpampang tanda vorbidden, bagi angkutan yang melanggar nanti ditindak aparat kepolisian,” terangnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Hutan Gundul, Laut Rusak, Stop: Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur dan Program Shrimp Estate

Menurutnya, beroperasinya Terminal Lembang setelah tahap pembangunan selesai pada 2018 lalu, terlebih keselamatan penumpang merupakan hal utama.

Tahun ini, pihaknya menyiapkan dana pembangunan sebesar Rp1,6 miliar yang hendak digunakan untuk membangun kantor, kios pedagang, toilet dan sarana penunjang lainnya. (Afr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat