Oded Bagikan Ribuan Anak Ayam Cegah Ketergantungan Gawai

JABARNEWS | BANDUNG – Ketergantungan penggunaan gawai bisa menyebabkan masalah kejiwaan serius, seperti gejala ketergantungan hingga mengakibatkan tempramental. Atas dasar itu Wali Kota Bandung, Oded M Danial menggagas program bagi-bagi anak ayam untuk mencegah gangguan mental akibat ketergantungan gawai direncanakan dimulai dengan membagikan 1.000 ekor pada awal November 2019.

Oded menyebut pemberian anak ayam tersebut diharap tidak hanya mengurangi kecanduan terhadap gawai. Menurutnya ada banyak manfaat yang didapat dari memelihara seekor ayam.

Baca Juga:  Walah! Seorang Pria Asal Tebing Tinggi Bawa Kabur Siswi SMP ke Jakarta

Misalnya anak-anak yang diberi ayam tersebut, kata dia, akan mendapat edukasi tentang bagaimana cara memelihara ayam yang baik. Namun menurut dia, ayam tersebut hanya akan diberikan ke anak-anak laki-laki.

“Agar mereka juga tumbuh dalam diri mereka jiwa entrepreuner, menyayangi binatang, tanggung jawab,” kata Oded.

Sedangkan untuk anak-anak perempuan menurutnya akan diberi sejumlah bibit tanaman seperti cabai, tomat dan tanaman produktif lainnya. Dengan demikian, selain bisa mengurangi ketergantungan terhadap gawai, ia berharap program tersebut dapat mendorong para anak tentang bercocok tanam.

Baca Juga:  Pemulangan Jamaah Haji Kota Bandung akan Dilakukan Secara Bertahap

“Mereka akan di edukasi agar mereka punya semacam karakter. Anak-anak SD dan SMP suruh dididik, edukasi menanam cabe dan lain-lain di depan rumah. Kalau ini masif akan bagus,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan pihaknya siap membantu menyukseskan program Wali Kota tersebut.

Baca Juga:  Waduh! Mobil Carry Terbalik di Pasirjambu Tanggeung Cianjur

“Ini betul-betul inisiatif dari Wali Kota Bandung dan sekarang kita sedang menyiapkan secara teknis bagaimana pelaksanaannya,” kata Gin Gin di Bandung, Rabu (23/10/2019).

Ia menyebut pihaknya akan menyiapkan kurang lebih 1.000 ekor anak ayam untuk tahap awal program tersebut. Anak ayam tersebut nantinya, kata dia, akan didistribusikan sejumlah sekolah yang ada di 30 kecamatan.

“Mulai awal November. Kita harus menyesuaikan dulu dengan ketersediaan, kita komunikasi dengan daerah penghasil,” tandasnya. (Red)