Dinkes Indramayu Terapkan Langkah Taktis Hadapi Musim Penghujan

JABARNEWS | INDRAMAYU – Momentum Hari Kesehatan nasional yang ke 55 merupakan wujud dari kepedulian publik terhadap pentingnya nilai kesehatan. Sehingga hal ini harus benar-benar diperhatikan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, menggencarkan sosialisasi hidup sehat kepada masyarakat melalui Puskesmas, Posyandu, kader dan lainnya terkait potensi penyakit yang akan muncul saat musim hujan.

“Kita sosialisasikan ke masyarakat melalui puskesmas untuk disebarkan lewat pertemuan di kecamatan dan di desa,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Rabu (13/11/2019).

Baca Juga:  Jual Konten Syur, Janda Anak Satu Asal Garut Diamankan Polisi

Deden mengatakan sosialisasi hidup sehat yang dilakukan itu di setiap pertemuan, baik saat kegiatan pelayanan kesehatan, Posyandu, posbindu dan melalui kader kesehatan.

Sosialisasi itu terutama tentang kemungkinan potensi penyakit yang akan muncul saat musim hujan seperti diare, ISPA, DBD dan lainnya.

“Kita juga koordinasikan rumah sakit untuk mewaspadai peningkatan kejadian penyakit-penyakit yang muncul di musim hujan,” ujarnya.

Baca Juga:  Ema Sumarna Klaim 15 TPS di Kota Bandung Berangsur Normal

Deden menambahkan saat ini Dinkes Indramayu sedang melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang merupakan kesatuan dari kebijakan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS).

Sementara saat ditanya terkait penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sering menjangkit warga beberapa kecamatan di Indramayu, Deden mengatakan perlu perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat.

Baca Juga:  Kata Oded M Danial Kasus Asusila Oknum Guru Pesantren di Kota Bandung Sudah Terkuak Sejak Mei 2021

“Jurus yang efektif (untuk mencegah DBD) yaitu pemberantasan sarang nyamuk yang merupakan kegiatan PHBS tadi,” katanya.

Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mendorong masyarakat untuk memiliki budaya hidup sehat dan meninggalkan perilaku-perilaku tidak sehat.

“Seluruh komponen masyarakat, baik pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan swasta harus ikut serta dalam menggalakkan serta melembagakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif,” pungkasnya. (Ara)