Temuan Batu Susun Kerajaan Di Ciamis, Pemerintah Diminta Segera Teliti

JABARNEWS | CIAMIS – Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis (DKKC), Yat Rospia Brata meminta pemerintah untuk secepatnya mengkaji temuan situs batu susun atau susunan batu yang berada di Dusun Sukaraharja, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat,

“Kami dari Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis belum dapat memastikan, apakah batu susun tersebut memang bekas peninggalan sebuah kerajaan atau memang terbentuk secara alam,” kata DKKC, Yat Rospia Brata kepada Jabarnews.com, Sabtu (25/1/2020).

Baca Juga:  4.791 Calon Peserta Didik Baru Ditolak karena Palsukan Data saat PPDB 2023, Disdik Jabar Segera Lakukan Evaluasi

Jadi yang berhak menentukan kebenaran batu susun tersebut yakni Balai Arkeolog dan Arkeologi Nasional, oleh sebab itu, kata dia, dari Dewan Kebudayaan belum dapat menyimpulkan terkait penemuan situs tersebut.

Oleh sebab itu Yat Rospia Brata meminta penemuan batu susun tersebut untuk di proses lebih lanjut kebenarannya, supaya tidak menjadi simpang siur.

“Jika memang itu bekas peninggalan sebuah Kerajaan Galuh mari kita pelihara dan rawat dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga:  Warga Purwamekar Purwakarta Dapat Kursi Roda dan Fasilitas Fogging Gratis Dari Yayasan Rolas Sitinjak Foundation

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan memastikan bahwa susunan batu yang di duga mirip sebuah situs peninggalan kerajaan tersebut bukan terbentuk melalui proses alam.

“Kalau memang itu terbentuk oleh alam, biasanya kalau terbentuk oleh kikisan air, dilokasi tersebut harusnya ada sebuah Sungai Purba, oleh sebab itu saya menyimpulkan bahwa situs tersebut diduga peninggalan sebuah kerajaan,” ujarnya.

Baca Juga:  Sadis! Sedang Salat Subuh, Warga Sukabumi Dibacok Orang Tak Dikenal

Oleh sebah itu menurut Erwan, untuk memastikan batu susun tersebut memang bekas peninggalan sebuah kerajaan atau bukan, kita sudah meminta arkeolog untuk meneliti batu susun tersebut.

“Kita sudah melayangkan surat ke Balai Arkeolog Selasa kemarin, namun saat ini belum ada jawaban dan kapan pasti datangnya untuk melakukan penelitian terhadap batu susun pungkasnya. (Tny)