Nasional

Bupati Ciamis Tidak Mengetahui Adanya Penelitian Kelelawar di Panjalu

×

Bupati Ciamis Tidak Mengetahui Adanya Penelitian Kelelawar di Panjalu

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | CIAMIS – Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya mengaku tidak mengetahui adanya penelitian terhadap Kelelawar di Kawasan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang dilakukan oleh sejumlah para Ahli Penelitian dari Fakultas Ilmu Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama dengan Research Center for Zoonosis Control, Hokkaido University, Jepang.

Saya tidak tahu adanya penelitian dari para Ahli mengenai kelelawar di Kawasan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu, malahan saya baru dengar,” kata Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, kepada Jabarnews.com, saat ditemui, Rabu (5/2/2020).

Baca Juga:  Sambut HUT Polwan Ke 72, Ini Yang Dilakukan Srikandi Polres Purwakarta

“Saya tidak akan mengeluarkan statment apapun sebelum ada kepastian,” tegasnya.

H. Herdiat mengatakan, walaupun kelelawar tersebut bukan salah satu satwa yang dilindungi, tapi supaya populasinya terjaga dan tidak punah, maka tetap harus kita lestarikan dan dijaga,” tuturnya.

Sementara, Kepala Resort Wilayah XIX Gunung Sawal, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III, Warid mengatakan bahwa meskipun kelelawar bukan jenis binatang yang tidak dilindungi, alangkah baiknya hewan tersebut jangan ditangkap apalagi dipelihara,” katanya.

Warid mengaku bahwa jumlah populasi kelelawar atau kalong besar yang tarmasuk dalam marga Pteropus familia Pteropodidae tersebut jumlah populasinya di Ciamis lumayan cukup banyak, biasanya kalong besar tersebut bisa ditemukan di Situ Lengkong Panjalu dan Astana Gede Kawali, rata-rata kalong tersebut selalu berdiam ditempat-tempat yang pohonnya lebat yakni salah satunya di tempat-tempat makam keramat.

Baca Juga:  Ini Kabar Gembira Bagi Pecinta Sepak Bola Eropa

“Oleh sebab itu, Kabupaten Ciamis merupakan habitat yang cocok bagi para kelelawar, karena di Ciamis sendiri banyak sekali pohon buah-buahan yang paling disukai oleh kelelawar.

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, dr. Bayu Yudiawan mengaku bahwa sejauh ini Dinkes Kabupaten Ciamis belum pernah melakukan penelitian terhadap sejumlah kelelawar yang berada di kawasan Situ Lengkong Panjalu,” katanya.

Baca Juga:  Tiga Manfaat Lemon Untuk Wajah, Salah Satunya Hilangkan Komedo

“Kami belum pernah melakukan penelitian sejauh itu, namun untuk penelitian terkait virus corona itu ranahnya Badan Litbangkes,” ujarnya.

dr. Bayu mengatakan bahwa masalahnya untuk meneliti hal tersebut harus ada sequential dan memakai alat Polymerase Chain Reaction (PCR), oleh sebab itu Dinkes Ciamis belum ada ranah penelitian, kita hanya SOP rujukan ke Litbangkes,” ucapnya. (Tny)

Tinggalkan Balasan