Jelang Porprov, FAJI Tasikmalaya Gelar Latihan Atlet Arung Jeram

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Belasan atlet olahraga arung jeram melakukan kegiatan latihan di Sungai Ciwulan Tasikmalaya yang dibimbing langsung oleh Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Pengurus Cabang Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ketua FAJI Cabang Kota Tasikmalaya, Harniawan mengatakan latihan tersebut merupakan bagian dari persiapan untuk menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Tahun 2022 nanti.

“Sehari sebelumnya, para atlet telah dibekali materi berupa teori-teori dasar tentang arung jeram seperti, morfologi sungai, peralatan berarung, dan teknik mendayung,” ujarnya kepada Jabarnews.com. Kamis (6/2/2020).

Baca Juga:  Belum Ditemukan di Indonesia, Begini Langkah Polri Cegah Masuknya Narkoba Zombie

Harniawan mengatakan bahwa pada latihan kali ini kegiatan dimulai dari Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja dan berakhir di Jembatan Sukaraja. Setiap atlet juga dilengkapi dengan peralatan yang aman dan lengkap yakni seperti dayung, helm, dan pelampung.

“Dalam latihan ini, belasan atlet tersebut dibagi menjadi beberapa tim yang terdiri dari 6 orang dengan dibimbing oleh masing-masing pelatih. Para atlet hanya perlu mendengarkan instruksi dan aba-aba dari sang pelatih,” tuturnya.

Baca Juga:  Antisipasi Kasus Covid-19 Di Masa AKB, RSHS Bandung Berlakukan PKBM

Adapun untuk pengarungan kata Harniawan, dimulai dengan mendayung di jeram yang tenang, lalu beriak, hingga berarus deras. Tidak hanya itu para atlet juga melakukan simulasi penyelamatan diri ketika jatuh dari perahu dan hanyut terbawa arus.

“Pelatihan tersebut akan diadakan seminggu sekali dalam rangka mempersiapkan para atlet secara matang untuk mengikuti Porprov Tahun 2022 nanti, di mana Tasikmalaya sebagai tuan rumah menjadi kesempatan bagi seluruh pihak yang terlibat demi mengharumkan Tasikmalaya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pasutri di Purwakarta Kumpulan Sampah untuk Disedekahkan

Sementara, salah satu atlet arung jeram, Triya mengatakan bahwa latihan tersebut sangat memerlukan kekuatan yang prima, emosi yang tenang, dan alat keselamatan yang dapat membantu diri sendiri bahkan orang lain.

“Meskipun resikonya tinggi harus terjatuh ke dalam sungai dengan kemungkinan air tertelan, sebagai pegiat olahraga air tetap merasa senang melakukan kegiatan ini,” ucap Triya. (Tny)