JABARNEWS | BANDUNG – Made Rossalita Mirah Utami seorang penyintas Covid-19 menceritakan cara efektif untuk mengajarkan gerakan 3M; pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun kepada anak-anak adalah dengan contoh dan konsisten. Dia mengatakan jika keluarganya akan pergi ke luar rumah, maka semuanya harus memakai masker.
“Jika ada yang tidak memakai masker, kami kami tidak jadi pergi,” jelasnya dalam talkshow “Jaga Keluarga dengan 3M” dari Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta dilansir dari Ayo Bandung, Kamis (8/10/2020).
Selain memberikan contoh, konsistensi adalah hal penting. Contoh-contoh baik itu akan menjadi kebiasaan baru jika dilakukan secara terus menerus.
Narasumber lainnya Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr Hasto Wardoyo, menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah penyebaran Covid-19. Ia mengatakan klaster satu dengan yang lainnya berpotensi bertemu di klaster keluarga.
“Maka ketika kami akan melakukan pencegahan di tingkat hulu, justru keluarga yang menjadi sentralnya. Inilah pentingnya keluarga,” kata Hasto.
Keluarga merupakan tempat berkumpulnya semua aktivitas harian, maka mau tidak mau keluarga akan menjadi klaster terakhir setelah klaster penyebaran Covid-19 lainnya.
Hasto mengimbau orang tua yang sudah beraktivitas di luar dan pulang ke rumah wajib menjalankan kebiasaan baru yang ketat.
“Jadi habis pulang itu, masker (sekali pakai) langsung dibuang ke tempat sampah yang tertutup. Jika maskernya bisa digunakan lagi, masukan ke ember yang ada tutupnya. Masker ini rentan menjadi media penularan virus corona,” katanya.
Selain itu, pakaian bekas dipakai segera masukan ke mesin cuci, jangan digantung. Setelah itu mandilah yang bersih dari ujung rambut sampai kaki, lalu memakai pakaian yang bersih. Saat akan wudhu, cucilah tangan terlebih dahulu dengan sabun.
“Ini hal-hal yang kecil tapi harus dilakukan secara konsisten,” tukas Hasto.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo berkali-kali menyatakan bahwa memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun tidak sebanding dengan beratnya tugas dokter dan tenaga kesehetan yang merawat pasien Covid-19. (Red)
