Daerah

Diduga Gegara Ini, Akibat Perahu Tenggelam di Waduk Cirata

×

Diduga Gegara Ini, Akibat Perahu Tenggelam di Waduk Cirata

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | PURWAKARTA – Perahu kayu tanpa mesin yang dikemudikan anak berusia sembilan tahun bermuatan depan orang terbalik di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (1/1/2021) kemarin.

Diktahui rombongan keluarga itu menyebrang waduk Jatiluhur untuk menghabiskan waktu liburan tahun baru dengan acara makan-makan di sebuah Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta.

Diduga kelebihan muatan dan tidak layak digunakan perahu untuk mengangkut delapan penumpang yang mengakibatkan lima orang tewas pada kejadian tersebut.

Dengan perahu yang sama, mereka berangkat pagi untuk makan bersama di KJA, dan bergegas pulang sekitar pukul 12.00 WIB.

Baca Juga:  Garut Siapkan Hari Bebas Kendaraan untuk Dukung Ekonomi Kreatif, Ini Lokasinya

Akan tetapi, perjalanan pulang tidak semulus sebelumnya. Perahu sepanjang tak lebih dari 2 meter itu tiba-tiba oleng, terbalik, dan tenggelam, sekitar 20 meter dari daratan yang hendak mereka tuju. Kedalaman perairan di lokasi kejadian sekitar 6 meter.

Ironisnya, Angga, bocah yang selamat dalam kejadian itu adalah pengemudi perahu naas itu. Angga disebut sudah terbiasa mengemudikan perahu itu.

Namun, membiarkan anak berusia sembilan tahun mengemudikan perahu di waduk berair keruh dan berarus bawah kencang seperti Cirata tetap saja berpotensi memicu bahaya.

Baca Juga:  Polban Career Expo Diharapkan Mampu Serap Lebih Banyak Lulusan di Dunia Industri

Menurut, Kapolres Purwakarta AKBP Ali Wardana melalui Kapolsek Maniis, AKP Suparlan mengatakan, saat kejadian, Angga selamat karena segera melompat dari perahu.

Namun, kata suparman besar kemungkinan penumpang lain panik sehingga tenggelam dan tidak dapat menyelamatkan diri.

Selain itu, Suparlan menilai, perahu yang digunakan korban tidak layak. Panjang perahu kayu lebih kurang hanya 2 meter dengan lebar kurang dari 1 meter.

“Dengan ukuran itu, perahu seharusnya paling banyak membawa tiga penumpang. Kebetulan korban masih semuanya keluarga besar. Mereka membawa perahu dan menjadi korban, kemungkinan tidak ada orang yang dijadikan tersangka,” jelas Suparlan, pada Sabtu (2/1/2021)

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum: Penak Silat Bisa Topang Menuju Indonesia Emas 2024

Petugas tim gabungan yang  mengevakuasi para korban, berasal dari Kantor SAR Bandung, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Purwakarta, Polsek Maniis, Satpolair Polres Purwakarta, Dinas Perhubungan Cianjur, dan Satpol PP Kecamatan Maniis, serta para relawan.

Pencarian berbuah hasil. Sekitar pukul 18.30, semua korban tenggelam ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Penulis : Gigin Ginanjar

Tinggalkan Balasan