NU Purwakarta Minta Pemkab Segera Lakukan Relokasi Korban Pergeseran Tanah di Tegalwaru

JABARNEWS | PURWAKARTA – Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Purwakarta sangat prihatin terhadap kondisi terkini korban bencana pergeseran tanah di desa Pasanggrahan Tegalwaru.

NU melihat langsung kondisi para korban, di mana hingga saat ini belum mendapatkan hunian sementara (huntara) yang layak. Para korban tersebut masih tinggal di dalam tenda pengungsian dan gubuk berdinding bilik.

“Kami prihatin atas kondisi terkini para korban bencana alam. Dan meminta kepada pemerintah daerah untuk secepat mungkin melakukan proses relokasi,” ujar Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta KH. Bahir Mukhlis, di Lokasi pengungsian, Rabu (10/3/2021)

Baca Juga:  Sudah 24 Jam Lebih Anak Ridwan Kamil Belum Ditemukan, Siang Ini Pihak Keluarga Sampaikan Kabar Terbaru

Lanjutnya, sejak kejadian bencana tanggal 4 Februari 2021, sudah satu bulan lebih mereka dalam kondisi mengkhawatirkan. Terutama potensi menurunnya kesehatan fisik maupun psikis para korban.

NU Purwakarta berharap penanganan korban bencana alam ini bisa dilakukan secara menyeluruh dan dalam waktu secepatnya.

“Insya Allah kami akan segera berkomunikasi dengan Pemda, dalam hal ini Bupati Purwakarta. Dan NU siap membantu pemerintah,” kata Bahir.

Baca Juga:  Pemerintah Pusat Terus Upayakan Bantuan Ke Lombok

Sementara itu, tokoh agama Desa Pasanggrahan, Ustadz Hasanuddin mengatakan bahwa pengungsian saat ini, satu gubuk kecil ditempati oleh 2 sampai 5 kepala keluarga.

“Tentunya ini sangat tidak layak, kami berharap pemerintah segera memastikan proses relokasi berjalan, dan membuatkan hunian sementara yang manusiawi,” katanya saat menerima kunjungan dan bantuan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kab. Purwakarta.

Baca Juga:  Longsor Bahu Jalan Kolmas, Akses Wisata Curug Pelangi Dibatasi

Untuk diketahui, bencana alam pergeseran tanah di lokasi ini berdampak kepada 532 jiwa atau 150 kepala keluarga yang kehilangan rumah.

Dan sebanyak 345 jiwa mengungsi di tempat sementara dalam tenda-tenda pengungsian dan gubuk yang dibuat mandiri oleh masyarakat.

Data terbaru tersebut didapatkan oleh PCNU Purwakarta saat bersilaturahmi dengan para korban dan melaksanakan doa istighosah bersama di lokasi pengungsian. (Red)